Tertangkap Tawuran, Puluhan Pelajar di Sumsel Dilatih Keterampilan dengan Pengawasan Brimob
Senin, 28 Maret 2022 - 07:18 WIB
PALEMBANG - Kasus tawuran dan pengeroyokan yang melibatkan remaja dan pelajar, semakin marak terjadi di wilayah hukum Polda Sumatera Selatan. Mengantisipasi terulangnya para remaja terlibat aksi kekerasan, Polda Sumatera Selatan, melakukan upaya pembinaan.
Pembinaan terhadap para pelajar yang tertangkap tawuran dan aksi kekerasan ini, dilakukan Polda Sumatera Selatan, di Balai Rehabilitasi Sosial. Mereka mendapatkan program pembinaan mental dan kerohanian dari Brimob, serta pelatihan keterampilan bengkel, elektronik, dan bercocok tanam.
Program pembinaan untuk pelajar yang tertangkap melakukan tawuran dan aksi kekerasan tersebut, diprakarsai oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Toni Harmanto. Operasi pembinaan itu diberi nama Bina Kesuma Musi.
Selama tiga pekan, para pelajar diberikan pembinaan kedisplinan mental dan kerohanian. Diawali dengan potong rambut, mereka dibina di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Budi Perkasa di Jalan Sosial Km 5, Sukarami, Kota Palembang.
Instruktur pembinaan ini diambil dari Brimob Polda Sumatra Selatan. Para pembina dari Brimob, memberikan pelatihan dan pengawasan langsung. Setiap pagi, para pelajar yang tertangkap tawuran tersebut dilatih baris-berbaris, dan berolah raga usai melaksanakan ibadah subuh. Selain itu juga diberi wawasan tentang bahaya kenakalan remaja, dampak narkoba, pergaulan bebas, serta aksi tawuran dan balap liar.
Toni Harmanto menjelaskan, melalui pelaksanaan kegiatan Operasi Bina Kesuma Musi ini, diharapkananak-anak usia sekolah yang terlibat kasus kekerasan dan tawuran, mendapatkan pembinaan bukannya hukuman. "Diharapkan, dengan pembinaan ini bisa merubah sikap prilaku mereka dari melanggar hukum menjadi taat dengan hukum," tegasnya.
Kasubag Tata Usaha Balai Rehabilitasi, Wahyu Hendro mengatakan, dari balai sudah menyiapkan tempat tinggal dan alat-alat untuk pembinaan, seperti keterampilan otomotif, menjahit, pangkas rambut, hingga elektronika.
Sementara itu, Pembina Operasi Bina Kesuma Musi, Brigadir Wawan Saputra menjelaskan, ditugaskan membina para remaja tersebut, agar tidak lagi ikut aksi tawuran dan kenakalan remaja. "Setiap hari, mereka melaksanakan apel pagi dan sholat subuh. Adik-adik ini juga dituntut mendapatkan kemampuan belajar komputer, bengkel dan elektro," tuturnya.
Dalam pelaksanaan pembinaan, mereka juga diberikan pelatihan bermain musik dan bercocok tanam. Ke depan, diharapkan agar para remaja ini tidak lagi terjerumus kedalam hal-hal yang tidak bermanfaat, dan modal pelatihan yang didapatkan saat ini diharapkan bermanfaat untuk kelanjutan kehidupan mereka.
Pembinaan terhadap para pelajar yang tertangkap tawuran dan aksi kekerasan ini, dilakukan Polda Sumatera Selatan, di Balai Rehabilitasi Sosial. Mereka mendapatkan program pembinaan mental dan kerohanian dari Brimob, serta pelatihan keterampilan bengkel, elektronik, dan bercocok tanam.
Program pembinaan untuk pelajar yang tertangkap melakukan tawuran dan aksi kekerasan tersebut, diprakarsai oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Toni Harmanto. Operasi pembinaan itu diberi nama Bina Kesuma Musi.
Selama tiga pekan, para pelajar diberikan pembinaan kedisplinan mental dan kerohanian. Diawali dengan potong rambut, mereka dibina di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Budi Perkasa di Jalan Sosial Km 5, Sukarami, Kota Palembang.
Instruktur pembinaan ini diambil dari Brimob Polda Sumatra Selatan. Para pembina dari Brimob, memberikan pelatihan dan pengawasan langsung. Setiap pagi, para pelajar yang tertangkap tawuran tersebut dilatih baris-berbaris, dan berolah raga usai melaksanakan ibadah subuh. Selain itu juga diberi wawasan tentang bahaya kenakalan remaja, dampak narkoba, pergaulan bebas, serta aksi tawuran dan balap liar.
Toni Harmanto menjelaskan, melalui pelaksanaan kegiatan Operasi Bina Kesuma Musi ini, diharapkananak-anak usia sekolah yang terlibat kasus kekerasan dan tawuran, mendapatkan pembinaan bukannya hukuman. "Diharapkan, dengan pembinaan ini bisa merubah sikap prilaku mereka dari melanggar hukum menjadi taat dengan hukum," tegasnya.
Kasubag Tata Usaha Balai Rehabilitasi, Wahyu Hendro mengatakan, dari balai sudah menyiapkan tempat tinggal dan alat-alat untuk pembinaan, seperti keterampilan otomotif, menjahit, pangkas rambut, hingga elektronika.
Sementara itu, Pembina Operasi Bina Kesuma Musi, Brigadir Wawan Saputra menjelaskan, ditugaskan membina para remaja tersebut, agar tidak lagi ikut aksi tawuran dan kenakalan remaja. "Setiap hari, mereka melaksanakan apel pagi dan sholat subuh. Adik-adik ini juga dituntut mendapatkan kemampuan belajar komputer, bengkel dan elektro," tuturnya.
Dalam pelaksanaan pembinaan, mereka juga diberikan pelatihan bermain musik dan bercocok tanam. Ke depan, diharapkan agar para remaja ini tidak lagi terjerumus kedalam hal-hal yang tidak bermanfaat, dan modal pelatihan yang didapatkan saat ini diharapkan bermanfaat untuk kelanjutan kehidupan mereka.
(eyt)
tulis komentar anda