Jelang Ramadhan, Masyarakat Jangan Terpancing Panic Buying Kebutuhan Pokok
Sabtu, 26 Maret 2022 - 04:20 WIB
CIMAHI - Ramadhan tinggal menghitung hari. Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana meminta masyarakat tidak terpancing memborong kebutuhan pokok menjelang bulan suci yang dapat memicu panic buying di masyarakat.
"Menjelang Bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi, masyarakat diminta tidak panic buying, atau membeli kebutuhan pokok secara berlebihan atau menimbun barang," ucapnya, Jumat (25/3/2022).
Baca juga: Jembatan Gantung Mendadak Ambruk, Puluhan Siswa SMP Al Huda Terjatuh ke Sungai Cileueur
Dikatakannya, Kota Cimahi sudah memiliki Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang tidak hanya berfokus menjamin stabilitas harga, terutama kebutuhan pokok. Tapi juga sekaligus menjaga tingkat inflasi agar tetap di angka proporsional, khususnya yang berkaitan dengan harga bahan pokok.
TPID juga harus proaktif mendorong berbagai sektor ekonomi agar tumbuh makin produktif, sehingga memiliki kontribusi yang besar dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi. Seperti dengan menghadirkan progam yang inovatif dan efektif dalam menjaga stabilisasi harga.
"Pangan menjadi fokus utama dalam percepatan pemulihan ekonomi karena dapat memicu kerawanan. Apalagi Cimahi tidak memiliki banyak lahan pertanian, sehingga ketika ada persoalan di sektor pangan harus diselesaikan segera," tegasnya.
Dirinya juga meminta kepada unsur TPID agar segera melaksanakan sinkronisasi, terkait anggaran SKPD sebagai pendukung kegiatan TPID. Serta meningkatkan koordinasi antar perangkat daerah untuk mendukung peran TPID Kota Cimahi dalam persiapan Ramadhan 1443 Hijriah.
Dsamping itu, lanjut dia, bila diperlukan, TPID bisa membuat perencanaan terkait pelaksanaan operasi pasar murah pada saat menjelang hari besar keagamaan, dan pada saat kejadian luar biasa. Seperti imbas dari kenaikan tarif dasar listrik (TDL), BBM, gas elpiji, serta minyak goreng seperti kondisi saat ini
"Peran ulama juga penting dalam mengimbau masyarakat bijak dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Termasuk memastikan strategi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," pungkasnya.
Lihat Juga: Ahmad Ali Tegaskan Fitnah Sembako adalah Rekayasa, Imbau Warga Sulawesi Tengah Tidak Terprovokasi
"Menjelang Bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi, masyarakat diminta tidak panic buying, atau membeli kebutuhan pokok secara berlebihan atau menimbun barang," ucapnya, Jumat (25/3/2022).
Baca juga: Jembatan Gantung Mendadak Ambruk, Puluhan Siswa SMP Al Huda Terjatuh ke Sungai Cileueur
Dikatakannya, Kota Cimahi sudah memiliki Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang tidak hanya berfokus menjamin stabilitas harga, terutama kebutuhan pokok. Tapi juga sekaligus menjaga tingkat inflasi agar tetap di angka proporsional, khususnya yang berkaitan dengan harga bahan pokok.
TPID juga harus proaktif mendorong berbagai sektor ekonomi agar tumbuh makin produktif, sehingga memiliki kontribusi yang besar dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi. Seperti dengan menghadirkan progam yang inovatif dan efektif dalam menjaga stabilisasi harga.
"Pangan menjadi fokus utama dalam percepatan pemulihan ekonomi karena dapat memicu kerawanan. Apalagi Cimahi tidak memiliki banyak lahan pertanian, sehingga ketika ada persoalan di sektor pangan harus diselesaikan segera," tegasnya.
Dirinya juga meminta kepada unsur TPID agar segera melaksanakan sinkronisasi, terkait anggaran SKPD sebagai pendukung kegiatan TPID. Serta meningkatkan koordinasi antar perangkat daerah untuk mendukung peran TPID Kota Cimahi dalam persiapan Ramadhan 1443 Hijriah.
Dsamping itu, lanjut dia, bila diperlukan, TPID bisa membuat perencanaan terkait pelaksanaan operasi pasar murah pada saat menjelang hari besar keagamaan, dan pada saat kejadian luar biasa. Seperti imbas dari kenaikan tarif dasar listrik (TDL), BBM, gas elpiji, serta minyak goreng seperti kondisi saat ini
"Peran ulama juga penting dalam mengimbau masyarakat bijak dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Termasuk memastikan strategi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," pungkasnya.
Lihat Juga: Ahmad Ali Tegaskan Fitnah Sembako adalah Rekayasa, Imbau Warga Sulawesi Tengah Tidak Terprovokasi
(msd)
tulis komentar anda