Diduga Tak Ditangani Serius di RSUD Perdagangan, Pasien Hamil Meninggal
Minggu, 06 Maret 2022 - 17:29 WIB
SIMALUNGUN - Baru akhir Februari 2022 lalu, Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga memimpim rapat evaluasi pelayanan rumah sakit umum daerah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Namun, akhir pekan kemarin warga Kecamatan Bandar berbondong-bondong mendatangi RSUD Perdagangan, karena kecewa wanita hamil bernama Sardinia Malau(30), meninggal diduga karena tidak ditangani serius oleh petugas medis.
Terkait hal itu Pemkab Simalungun dinilai tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat termasuk dalam pelayanan gawat darurat.
Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Peduli Simalungun, Marsono Purba mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan adanya pasien hamil diduga meninggal karena tidak ditangani dengan baik di RSUD Perdagangan baru-baru ini.
"Sudah banyak warga mengeluh dengan pelayanan rumah sakit umum daerah, di masa kepemimpinan Bupati Radapoh H Sinaga tidak becus melayani masyarakat, dan informasi terakhir pasien hamil atas nama Sardinia Malau warga Kecamatan Bandar meninggal dunia karena diduga tidak ditangani RSUD Perdagangan dengan baik," ujar Marsono.
Menurutnya di masa JR Saragih keluhan pelayanan kesehatan di Puskesmas, dan RSUD jarang ditemukan karena kinerja petugas medisnya dipantau rutin, sehingga pelayanan kepada masyarakat harus optimal.
Marsono membandingkan pelayanan tiga RSUD di kabupaten Simalungun di masa kepemimpin JR Saragih yang jauh lebih baik, dan mengedepankan pelayanan prima kepada masyatakat.
"Di era Bupati JR Saragih warga mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima selama 24 jam, jika ada pasien yang tidak dapat ditangani di Puskesmas atau RSUD karena harus ditangani dokter spesialis, langsung dirujuk ke rumah sakit di Medan bahkan menggunakan helikopter", ujar Marsono.
Baca: Kantongi Identitas Pengeroyok Jurnalis di Madina, Polisi: Menyerah Saja.
Saat ini warga Simalungun sering mengeluhkan pelayanan Puskesmas dan RSUD, karena tidak dilayani dengan baik, dengan alasan dokter atau petugas medis tidak di tempat, atau fasilitas tidak memadai.
Baca Juga: Terjebak Perang Ukraina, 9 Warga Kota Binjai Minta Dievakuasi.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Simalungun, Edwin T Simanjuntak yang dikonfirmasi terkait pasien hamil meningal karena diduga tidak dilayani dengan maksimal di RSUD Perdaganhan mengaku sudah menerima informasi tersebut dari media. "Saya sudah menerima informasinya dari media tapi laporannya belum ada," ujar Edwin via pesan Whats App (WA).
Namun, akhir pekan kemarin warga Kecamatan Bandar berbondong-bondong mendatangi RSUD Perdagangan, karena kecewa wanita hamil bernama Sardinia Malau(30), meninggal diduga karena tidak ditangani serius oleh petugas medis.
Terkait hal itu Pemkab Simalungun dinilai tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat termasuk dalam pelayanan gawat darurat.
Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Peduli Simalungun, Marsono Purba mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan adanya pasien hamil diduga meninggal karena tidak ditangani dengan baik di RSUD Perdagangan baru-baru ini.
"Sudah banyak warga mengeluh dengan pelayanan rumah sakit umum daerah, di masa kepemimpinan Bupati Radapoh H Sinaga tidak becus melayani masyarakat, dan informasi terakhir pasien hamil atas nama Sardinia Malau warga Kecamatan Bandar meninggal dunia karena diduga tidak ditangani RSUD Perdagangan dengan baik," ujar Marsono.
Menurutnya di masa JR Saragih keluhan pelayanan kesehatan di Puskesmas, dan RSUD jarang ditemukan karena kinerja petugas medisnya dipantau rutin, sehingga pelayanan kepada masyarakat harus optimal.
Marsono membandingkan pelayanan tiga RSUD di kabupaten Simalungun di masa kepemimpin JR Saragih yang jauh lebih baik, dan mengedepankan pelayanan prima kepada masyatakat.
"Di era Bupati JR Saragih warga mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima selama 24 jam, jika ada pasien yang tidak dapat ditangani di Puskesmas atau RSUD karena harus ditangani dokter spesialis, langsung dirujuk ke rumah sakit di Medan bahkan menggunakan helikopter", ujar Marsono.
Baca: Kantongi Identitas Pengeroyok Jurnalis di Madina, Polisi: Menyerah Saja.
Saat ini warga Simalungun sering mengeluhkan pelayanan Puskesmas dan RSUD, karena tidak dilayani dengan baik, dengan alasan dokter atau petugas medis tidak di tempat, atau fasilitas tidak memadai.
Baca Juga: Terjebak Perang Ukraina, 9 Warga Kota Binjai Minta Dievakuasi.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Simalungun, Edwin T Simanjuntak yang dikonfirmasi terkait pasien hamil meningal karena diduga tidak dilayani dengan maksimal di RSUD Perdaganhan mengaku sudah menerima informasi tersebut dari media. "Saya sudah menerima informasinya dari media tapi laporannya belum ada," ujar Edwin via pesan Whats App (WA).
(nag)
tulis komentar anda