Menko Airlangga Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Sumsel
Sabtu, 05 Maret 2022 - 00:14 WIB
PALEMBANG - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto mengapresiasi Provinsi Sumatera Selatan yang mengalami pertumbuhan ekonomi 5,12 persen atau melebihi angka nasional 5,02 persen pada triwulan IV tahun 2021 ditengah pandemi COVID-19.
"Pertambangan, pengolahan dan perkebunan membuat Sumsel dapat tumbuh secara baik tahun lalu," ujar Airlangga saat menyerahkan Kredit Usaha Rakyat secara simbolis ke pelaku UMKM Sumsel, Jumat (4/3/2022).
Menurutnya, kinerja perekonomian yang baik tersebut juga tak lepas dari keberhasilan penanganan COVID-19 di Sumsel, terlebih saat ini dinilai sudah melewati puncak kasus Omicron.
Baca juga: Anggaran KUR Meningkat, Airlangga Hartanto Dijuluki Bapak UMKM
"Pemerintah merujuk pada kasus puncak varian Delta di Sumsel yakni 1.200 kasus perhari, sedangkan saat ini kasus COVID-19 di Sumsel mencapai rata-rata 800 kasus perhari," jelasnya.
Saat puncak kasus varian Delta, lanjut Airlangga, diketahui tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 mencapai 90 persen, sedangkan saat varian Omicron hanya 40 persen.
"Sama halnya dengan realisasi vaksin, pemerintah pusat juga mengapresiasi karena untuk dosis pertama sudah melewati 90 persen atau 5,6 juta jiwa, dan vaksin dosis kedua sebanyak 64 persen atau 4 juta jiwa," ungkapnya.
Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut, kata Airlangga, pemerintah pusat tetap berkomitmen menangani COVID-19 dengan fokus pada tiga sektor yakni kesehatan, perlindungan masyarakat dan pemulihan ekonomi.
"Khusus untuk pemulihan ekonomi ini, pemerintah fokus untuk mendorong pengembangan UMKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 6,0 persen. Dari bunga itu, pemerintah mensubsidi sebanyak 3,0 persen," jelasnya.
"Pertambangan, pengolahan dan perkebunan membuat Sumsel dapat tumbuh secara baik tahun lalu," ujar Airlangga saat menyerahkan Kredit Usaha Rakyat secara simbolis ke pelaku UMKM Sumsel, Jumat (4/3/2022).
Menurutnya, kinerja perekonomian yang baik tersebut juga tak lepas dari keberhasilan penanganan COVID-19 di Sumsel, terlebih saat ini dinilai sudah melewati puncak kasus Omicron.
Baca juga: Anggaran KUR Meningkat, Airlangga Hartanto Dijuluki Bapak UMKM
"Pemerintah merujuk pada kasus puncak varian Delta di Sumsel yakni 1.200 kasus perhari, sedangkan saat ini kasus COVID-19 di Sumsel mencapai rata-rata 800 kasus perhari," jelasnya.
Saat puncak kasus varian Delta, lanjut Airlangga, diketahui tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 mencapai 90 persen, sedangkan saat varian Omicron hanya 40 persen.
"Sama halnya dengan realisasi vaksin, pemerintah pusat juga mengapresiasi karena untuk dosis pertama sudah melewati 90 persen atau 5,6 juta jiwa, dan vaksin dosis kedua sebanyak 64 persen atau 4 juta jiwa," ungkapnya.
Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut, kata Airlangga, pemerintah pusat tetap berkomitmen menangani COVID-19 dengan fokus pada tiga sektor yakni kesehatan, perlindungan masyarakat dan pemulihan ekonomi.
"Khusus untuk pemulihan ekonomi ini, pemerintah fokus untuk mendorong pengembangan UMKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 6,0 persen. Dari bunga itu, pemerintah mensubsidi sebanyak 3,0 persen," jelasnya.
tulis komentar anda