Pemkab Bone Bolango Kerepotan Biayai Pencegahan Covid-19, Pilkada, dan Banjir
Jum'at, 12 Juni 2020 - 23:03 WIB
SUWAWA - Kabupaten Bone Bolango mendapat ujian yang cukup berat, belum lagi pandemi Covid 19 berakhir, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango harus dihadapkan dengan persoalan banjir bandang yang terjadi di tujuh kecamatan di Kabupatena Bone Bolango. Sepertinya Bupati Bonebol kerepotan biayai penanganan Covid-19, banjir, dan juga anggaran pelaksanaan pilkada yang rencana akan dihelat akhir 2020.
Hal ini juga dirasakan Bupati Bone Bolango Hamim Pou seusai memantau dampak musibah banjir bandang di beberapa Kecamatan di Kabupaten Bone Bolango Jumat (12/6/2002) siang tadi.
Kata Bupati, Pemkab Bone Bolango mulai kerepotan karena tugas bertambah, "Tangani covid yang masih mengkhawatirkan dan banjir yang baru saja melanda. Saya minta semua warga tidak abai pada protokol kesehatan. Justru ini rawan bertambahnya Covid-19," üjar Hamim.
Dia memperkirakan warga yang terkena Covid-19 akan terus bertambah jika masyarakat semua tidak patuh. "Anggaran sungguh terkuras untuk tiga hal: wabah, pilkada yang menguras anggaran serta kini banjir," terang Bupati.
Bupati meminta kita semua harus sensitif dalam menghadapi ini. "Tidak semua cara pandang kita selalu dengan anggaran pasti semua selesai. Karena itu mari rawat kebersamaan dan sensitivitas," pinta Hamim.
Hal ini juga dirasakan Bupati Bone Bolango Hamim Pou seusai memantau dampak musibah banjir bandang di beberapa Kecamatan di Kabupaten Bone Bolango Jumat (12/6/2002) siang tadi.
Kata Bupati, Pemkab Bone Bolango mulai kerepotan karena tugas bertambah, "Tangani covid yang masih mengkhawatirkan dan banjir yang baru saja melanda. Saya minta semua warga tidak abai pada protokol kesehatan. Justru ini rawan bertambahnya Covid-19," üjar Hamim.
Dia memperkirakan warga yang terkena Covid-19 akan terus bertambah jika masyarakat semua tidak patuh. "Anggaran sungguh terkuras untuk tiga hal: wabah, pilkada yang menguras anggaran serta kini banjir," terang Bupati.
Bupati meminta kita semua harus sensitif dalam menghadapi ini. "Tidak semua cara pandang kita selalu dengan anggaran pasti semua selesai. Karena itu mari rawat kebersamaan dan sensitivitas," pinta Hamim.
(ars)
tulis komentar anda