Sungai Calendu Meluap, Cekdam Balang Sikuyu Dikabarkan Jebol
Jum'at, 12 Juni 2020 - 22:55 WIB
MAKASSAR - Banjir bandang melanda dua kabupaten di Sulsel pada Jumat (12/7/2020). Hujan deras yang mengguyur sedari siang membuat beberapa wilayah di Jeneponto dan Bantaeng terdampak.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang BBWSPJ, Rini Harun, mengatakan dari informasi sementara yang dihimpun, kejadian ini berdampak di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Bantaeng dan Bissapu di Bantaeng, lalu Kecamatan Rumbia di Jeneponto.
Sementara beberapa wilayah kelurahan dan desa yang terdampak, di antaranya yakni Pallantikang, Mallilingi, Letta, Lembang, BontoSunggu, Bontoatu, Bontorita, Rumbia dan Jarobe Karaeng.
Rini melanjutkan banjir ini juga disebabkan karena meluapnya Sungai Calendu akibat tidak mampu menampung debit banjir serta hujan di hulu sungai. Selain itu Cekdam Balang Sikuyu sebagai pengendali banjir dikabarkan jebol di sisi kanan.
"Ini baru info. Kita belum tahu persis karena banjir masih merendam. Mungkin info lengkap di BPBD," sebut Rini yang dikonfirmasi SINDOnews melalui pesan elektroniknya, sesaat lalu.
Sejak pukul 19.00 Wita, ketinggian air dilaporkan sudah mencapai 1 hingga 2 meter. Akibatnya beberapa rumah warga terendam, termasuk perkebunan, hingga fasilitas umum jalan dan pertokoan.
Kondisi saat ini air diketahui masih menggenangi rumah penduduk dan elevasi banjir masih meningkat. Warga mulai mengungsi. Dari data, banjir ini diketahui menelan korban jiwa satu orang akibat tersengat listrik.
"Ini sumber sementara, karena banjir masih berlangsung. Kalau (data) lengkap dan valid mungkin besok pagi," papar Rini.
Kepala Satgas Bencana BBWS-PJ ini menuturkan, BBWS-PJ sementara berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan BPBD. Termasuk menyiapkan bahan banjiran.
Sementara Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Sulsel, Andi Wahid, belum bisa melaporkan perkembangan terkini. Dikatakan, tim reaksi cepat (TRC) BPBD masih berada di lokasi kejadian. "TRC masih sementara di lokasi," singkat Wahid.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang BBWSPJ, Rini Harun, mengatakan dari informasi sementara yang dihimpun, kejadian ini berdampak di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Bantaeng dan Bissapu di Bantaeng, lalu Kecamatan Rumbia di Jeneponto.
Sementara beberapa wilayah kelurahan dan desa yang terdampak, di antaranya yakni Pallantikang, Mallilingi, Letta, Lembang, BontoSunggu, Bontoatu, Bontorita, Rumbia dan Jarobe Karaeng.
Rini melanjutkan banjir ini juga disebabkan karena meluapnya Sungai Calendu akibat tidak mampu menampung debit banjir serta hujan di hulu sungai. Selain itu Cekdam Balang Sikuyu sebagai pengendali banjir dikabarkan jebol di sisi kanan.
"Ini baru info. Kita belum tahu persis karena banjir masih merendam. Mungkin info lengkap di BPBD," sebut Rini yang dikonfirmasi SINDOnews melalui pesan elektroniknya, sesaat lalu.
Sejak pukul 19.00 Wita, ketinggian air dilaporkan sudah mencapai 1 hingga 2 meter. Akibatnya beberapa rumah warga terendam, termasuk perkebunan, hingga fasilitas umum jalan dan pertokoan.
Kondisi saat ini air diketahui masih menggenangi rumah penduduk dan elevasi banjir masih meningkat. Warga mulai mengungsi. Dari data, banjir ini diketahui menelan korban jiwa satu orang akibat tersengat listrik.
"Ini sumber sementara, karena banjir masih berlangsung. Kalau (data) lengkap dan valid mungkin besok pagi," papar Rini.
Kepala Satgas Bencana BBWS-PJ ini menuturkan, BBWS-PJ sementara berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan BPBD. Termasuk menyiapkan bahan banjiran.
Sementara Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Sulsel, Andi Wahid, belum bisa melaporkan perkembangan terkini. Dikatakan, tim reaksi cepat (TRC) BPBD masih berada di lokasi kejadian. "TRC masih sementara di lokasi," singkat Wahid.
(tri)
tulis komentar anda