Pedagang di Pasar Cileungsi Tolak Tes COVID-19, Kang Kamil: Ada Miskomunikasi

Jum'at, 12 Juni 2020 - 22:13 WIB
Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor. Para pedagang di pasar ini menolak tes COVID-19 karena miskomunikasi. Foto/SINDOnews/Haryudi
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil menyikapi penolakan tes COVID-19 oleh pedagang Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu telah melakukan kajian terhadap peristiwa tersebut. Setelah dikaji, persoalan tersebut sebenarnya bukan penolakan, melainkan bentuk kekhawatiran pedagang. (BACA JUGA: Melonjak Drastis, 670 Desa/Kelurahan di Jawa Barat Terpapar COVID-19 )

"Melihat polanya, setelah diteliti lebih pada pada kekhawatiran (pedagang) yang belum tersosialisasikan," ungkap Kang Emil dalam konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat (12/6/2020).



Menurutnya, kekhawatiran pedagang tersebut dipicu oleh pelaksanaan tes COVID-19 yang dilaksanakan sebelumnya, namun hasil tesnya belum diumumkan. (BACA JUGA: Bandung Raya dan Bodebek Episentrum Penyebaran COVID-19 di Jabar )

"Sudah dites, informasi yang dulu belum muncul, sudah dites lagi. Akhirnya (pedagang menganggap) kok saya di tes lagi, yang dulu aja hasilnya belum ada," paparnya.

"Nah itu sedang kita perbaiki, jangan-jangan hasilnya sudah ada, tapi tidak diinformasikan ke pedagang," imbuhnya. (BACA JUGA: Bandung, Subang, Cimahi Naik ke Zona Biru, Garut Turun Kelas Jadi Kuning )

Menurut Kang Emil, persoalan tersebut lebih dikarenakan permasalahan komunikasi yang kurang baik. Dia yakin, jika komunikasi dan edukasi sudah diterima dengan baik, maka para pedagang tidak akan keberatan untuk menjalani tes COVID-19.

"Ternyata kuncinya bukan provokasi, tapi komunikasi, penjelasan. Saya kira dinamika di Jawa Barat tidak terlalu tinggi karena kalau edukasinya sudah masuk, relatif aman terkendali," katanya.

Kang Emil menambahkan, pihaknya kini memang tengah gencar melakukan tes COVID-19 secara masif di pasar-pasar tradisional untuk mengantisipasi pasar menjadi klaster-klaster baru penyebaran COVID-19 di Jabar.

"Kami meyakini banyak penjual dan pembeli tidak disiplin menggunakan masker, sehingga pembeli bisa menularkan kepada penjual dan penjual bisa menularkan kepada pembeli, seperti kasus di Kota Bandung, Cimahi, Bogor. Maka, kita fokuskan rapid test dan swab test di pasar," tandasnya.

Diketahui, video pengusiran tenaga medis yang hendak melaksanakan tes COVID-19 oleh pedagang Pasar Cileungsi viral di media sosial. Dalam video, para pedagang menolak tes COVID-19 dan meminta petugas pasar meninggalkan area pasar.
(awd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content