Tuntut Edy Mulyadi Ditangkap, Laskar Pemuda Adat Dayak Ancam Tutup Jalur Batu Bara
Senin, 31 Januari 2022 - 16:16 WIB
SAMARINDA - Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur (LPADKT) melakukan aksi damai menggunakan belasan kapal klotok di tengah Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin siang (31/01/2022). Aksi ini menuntut Edy Mulyadi ditangkap dan dihukum secara adat dan hukum positif jika tidak jalur batu bara akan ditutup.
Belasan kapal klotok digunakan untuk angkut puluhan massa ormas tersebut menuntut Edy Mulyadi segera ditangkap dan dihukum secara adat dan hukum positif.
Spanduk besar dibentangkan di Jembatan Mahakam dengan menyampaikan pesan Borneo Tidak Dapat Dipecah Belah Oleh Siapapun demi NKRI, Bawa Edy Mulyadi ke Kaltim untuk Dihukum Adat, Kami Dukung IKN demi Kejayaan Nusantara untuk Indonesia.
Ketua Umum LPADKT, Vendy Meru menyatakan, pihaknya akan menutup jalur batu bara jika Edy Mulyadi tidak ditangkap dan dihukum secara adat dan hukum positif.
"Ini adalah lalulintas untuk mengangkut batubara dan kekayaan alam di Kaltim. Ingat itu Edy cs, kau jangan bermain-main. Mulutmu adalah harimaumu. Kau bilang Kalimantan tempat jin buang anak, di sini banyak monyet, apa maksudmu. Kalau kami mau kasar, kami tutup ini transportasi yang mengangkut batubara ke pusat," ujarnya.
Aksi damai ini bukti ketegasan masyarakat kalimantan khususnya Kalimantan Timur supaya tidak ada lagi yang menghina kalimantan. Apalagi IKN sudah diputuskan berada di Kalimantan Timur tentu masyarakat kalimantan menyambut dengan baik.
Belasan kapal klotok digunakan untuk angkut puluhan massa ormas tersebut menuntut Edy Mulyadi segera ditangkap dan dihukum secara adat dan hukum positif.
Spanduk besar dibentangkan di Jembatan Mahakam dengan menyampaikan pesan Borneo Tidak Dapat Dipecah Belah Oleh Siapapun demi NKRI, Bawa Edy Mulyadi ke Kaltim untuk Dihukum Adat, Kami Dukung IKN demi Kejayaan Nusantara untuk Indonesia.
Ketua Umum LPADKT, Vendy Meru menyatakan, pihaknya akan menutup jalur batu bara jika Edy Mulyadi tidak ditangkap dan dihukum secara adat dan hukum positif.
"Ini adalah lalulintas untuk mengangkut batubara dan kekayaan alam di Kaltim. Ingat itu Edy cs, kau jangan bermain-main. Mulutmu adalah harimaumu. Kau bilang Kalimantan tempat jin buang anak, di sini banyak monyet, apa maksudmu. Kalau kami mau kasar, kami tutup ini transportasi yang mengangkut batubara ke pusat," ujarnya.
Baca Juga
Aksi damai ini bukti ketegasan masyarakat kalimantan khususnya Kalimantan Timur supaya tidak ada lagi yang menghina kalimantan. Apalagi IKN sudah diputuskan berada di Kalimantan Timur tentu masyarakat kalimantan menyambut dengan baik.
(shf)
tulis komentar anda