PSBB Berlaku di Bodebek, Jabar Optimalkan 300.000 Rapid Test Corona

Minggu, 12 April 2020 - 22:53 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama unsur Forkopimda menggelar konferensi pers terkait pemberlakuan PSBB di Bodebek. Foto/Humas Pemprov Jabar
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat berkomitmen mengoptimalkan pelaksanaan rapid diagnostic test (RDT) selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Provinsi Jabar.

Komitmen tersebut disampaikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyusul penerapan PSBB yang mulai diberlakukan di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor (Bodebek), Rabu 15 April 2020 mendatang.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, hingga Minggu (12/4/2020), Pemprov Jabar telah melakukan 70.000 rapid test yang digelar secara masif di 27 kabupaten/kota di Jabar dan akan dilanjutkan hingga 300.000 rapid test.



"Selama PSBB, tes masif akan kami maksimalkan. Per hari ini sudah 70.000 dilakukan tes masif di Jabar dan akan kami teruskan sampai target 100.000 dan seterusnya sampai target 300.000," tegas Kang Emil.

Kang Emil mencontohkan, rapid test harus dilakukan kepada karyawan pabrik di wilayah Bodebek yang diizinkan masih dapat beroperasi. Operasional pabrik, kata Kang Emil, harus seizin kepala daerah setempat setelah rapid test dilaksanakan.

"Jadi, pabrik harus melakukan tes masif juga kepada karyawannya. Setelah tes masif dilakukan, maka bupati dan wali kota PSBB mengizinkan jika mereka membuktikan tidak ada yang positif melalui tes masif," jelasnya.

Berdasarkan 70.000 rapid test yang sudah dilaksanakan, kata Kang Emil, sebanyak 832 orang dinyatakan terindikasi positif COVID-19 dan melanjutkan test melalui metode swab atau polymerase chain reaction (PCR).

"Dari 70.000 rapid tes, yang positif 832 dan per hari ini ngantre untuk swab," katanya.

Sebelumnya, Kang Emil menyebutkan, dibutuhkan sekitar 100.000 hingga 300.000 alat tes (test pack) RDT untuk memetakan sebaran COVID-19 di provinsi yang dipimpinnya.

Dengan dukungan ratusan ribu test pack tersebut, kata dia, sebaran COVID-19 di Provinsi Jabar dapat dipetakan lebih akurat. Menurutnya, semakin banyak tes COVID-19 dilakukan, maka sebaran COVID-19 dapat dipetakan, sehingga penanganannya pun akan lebih baik lagi.
(war)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content