Oknum Polisi dan Istri Terjerat Dugaan Investasi Bodong, 13 Mobil Mewah Disita
Minggu, 16 Januari 2022 - 11:40 WIB
Oknum polisi di Gorontalo dan istrinya ditangkap karena terjerat kasus dugaan investasi bodong.Foto/Wahyu
GORONTALO - Oknum polisi di Gorontalo dan istrinya ditangkap karena terjerat kasus dugaan investasi bodong. Dalam kasus investasi berkedok forex (foreign exchange) ini, Polda Goorntalo menyita barang bukti 13 mobil mewah dari hasil penipuan para pelaku terhadap sejumlah korban.
Terseretnya kknum polisi AY dan istrinya SB tersebut setelah Diskriminal Umum Polda Gorontalo membongkar dugaan investasi bodong yang melibatkan oknum polisi. Diketahui, AY merupakan anggota Polsek Paguat, Kabupaten Pohuwato dengan pangkat Aipda.
Baca juga: Pukuli Warga Komandan Pos TNI AL Sumur Aman Mappi Papua Dicopot
Aipda AY diduga kuat sebagai pelaku utama bisnia investasi yang merugikan sejumlah korban ini. Polisi juga menyita 13 mmobil merah dari pelaku dan pihak lain yang turut menjalankan investasi bodong.
"Modusnya, pelaku menghimpun dana dari masyarakat mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah," ujar Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono.
Menurutnya, pelaku menjanjikan keuntungan antara 35 hingga 40 persen dari dana yang diinvestasikan. Dari investasi sejak 2019 ini, pelaku berhasil menghimpun dana hingga miliaran rupiah.
"Sejumlah korban mengaku rugi ratusan juta rupiah," tambah Kabidhumas.
Terseretnya kknum polisi AY dan istrinya SB tersebut setelah Diskriminal Umum Polda Gorontalo membongkar dugaan investasi bodong yang melibatkan oknum polisi. Diketahui, AY merupakan anggota Polsek Paguat, Kabupaten Pohuwato dengan pangkat Aipda.
Baca juga: Pukuli Warga Komandan Pos TNI AL Sumur Aman Mappi Papua Dicopot
Aipda AY diduga kuat sebagai pelaku utama bisnia investasi yang merugikan sejumlah korban ini. Polisi juga menyita 13 mmobil merah dari pelaku dan pihak lain yang turut menjalankan investasi bodong.
"Modusnya, pelaku menghimpun dana dari masyarakat mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah," ujar Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono.
Menurutnya, pelaku menjanjikan keuntungan antara 35 hingga 40 persen dari dana yang diinvestasikan. Dari investasi sejak 2019 ini, pelaku berhasil menghimpun dana hingga miliaran rupiah.
"Sejumlah korban mengaku rugi ratusan juta rupiah," tambah Kabidhumas.
(msd)
tulis komentar anda