FEB Unisma Dorong Peningkatan Kualitas Penelitian Mahasiswa
Selasa, 09 Juni 2020 - 14:48 WIB
"Aplikasi RMSini sejatinya lebih memudahkan penyusunan berbagai bentuk tulisan karya ilmiah di antaranya tugas makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan jurnal ilmiah. Aplikasi ini biasa digunakan sebagai sumber referensi riset, menyusun tulisan sesuai prosedur pengutipan sitasi yang benar, mengelola dokumen referensi serta dapat pula membantu penulis dalam penyusunan daftar pustaka," ujarnya.
"Aplikasi Mendeley lebih dipilih saat ini karena berbagai alasan seperti penggunaannya yang mudah, tersedianya tutorial dalam Bahasa Indonesia, fitur gratis yang mencakup kebutuhan dasar peneliti, serta banyaknya buku pedoman yang diterbitkan kementerian yang mencantumkan Mendeley dalam pembahasan penulisan kepustakaan," lanjut dosen FEB Unisma, yang juga sebagai pengelola Jurnal Jema FEB Unisma tersebut.
(Baca juga: Warga Panik Berhamburan Saat Gempa Bumi Guncang Buru Selatan )
Pemateri lainnya, Wakdun, membuka sesinya dengan memberikan trik bagaimana menyelesaikan tes plagiasi dengan cepat tanpa berbuat curang. "Pengalaman telah mengajarkan bahwa permasalahan paling krusial dalam penulisan karya ilmiah adalah isu plagiasi. Plagiasi bisa terjadi karena bermacam hal seperti kesalahan penulis (mahasiswa) dalam melakukan kutipan (langsungcopy pasteatau tidak mencantumkan sumber dengan jelas), banyaknya kutipan langsung tanpa dilakukanparaphasing, hingga yang paling parah mengakui karya ilmiah orang lain sebagai karyanya," ujarnya.
"Oleh karenanya, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan demi menghindarkan diri dari plagiasi, seperti melakukanparaphasing(menyusun ulang perkataan penulis lain dengan gubahan kalimat sendiri namun tetap memiliki makna yang sama), pengendalian waktu yang disiplin (sebagian besar kasus plagiasi terjadi karena terburu-buru dalam menyelesaikan naskah), memperbanyak literasi, hingga melampirkan bukti bebas plagiasi dalam setiap karya ilmiah yang dibuat," tutupnya.
Diharapkan dengan adanya pelatihan plagiasi check dan pengelolaan referensi ilmiah menggunakan Mendeley ini, dapat meningkatkan kualitas dan desiminasi penelitian mahasiswa FEB Unisma. Selain itu, dengan pemanfaatan Mendeley ini diharapkan membuka peluang seluruh civitas akademika FEB Unismauntuk dapat lebih eksis pada kancah akademis di tingkat global.
"Aplikasi Mendeley lebih dipilih saat ini karena berbagai alasan seperti penggunaannya yang mudah, tersedianya tutorial dalam Bahasa Indonesia, fitur gratis yang mencakup kebutuhan dasar peneliti, serta banyaknya buku pedoman yang diterbitkan kementerian yang mencantumkan Mendeley dalam pembahasan penulisan kepustakaan," lanjut dosen FEB Unisma, yang juga sebagai pengelola Jurnal Jema FEB Unisma tersebut.
(Baca juga: Warga Panik Berhamburan Saat Gempa Bumi Guncang Buru Selatan )
Pemateri lainnya, Wakdun, membuka sesinya dengan memberikan trik bagaimana menyelesaikan tes plagiasi dengan cepat tanpa berbuat curang. "Pengalaman telah mengajarkan bahwa permasalahan paling krusial dalam penulisan karya ilmiah adalah isu plagiasi. Plagiasi bisa terjadi karena bermacam hal seperti kesalahan penulis (mahasiswa) dalam melakukan kutipan (langsungcopy pasteatau tidak mencantumkan sumber dengan jelas), banyaknya kutipan langsung tanpa dilakukanparaphasing, hingga yang paling parah mengakui karya ilmiah orang lain sebagai karyanya," ujarnya.
"Oleh karenanya, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan demi menghindarkan diri dari plagiasi, seperti melakukanparaphasing(menyusun ulang perkataan penulis lain dengan gubahan kalimat sendiri namun tetap memiliki makna yang sama), pengendalian waktu yang disiplin (sebagian besar kasus plagiasi terjadi karena terburu-buru dalam menyelesaikan naskah), memperbanyak literasi, hingga melampirkan bukti bebas plagiasi dalam setiap karya ilmiah yang dibuat," tutupnya.
Diharapkan dengan adanya pelatihan plagiasi check dan pengelolaan referensi ilmiah menggunakan Mendeley ini, dapat meningkatkan kualitas dan desiminasi penelitian mahasiswa FEB Unisma. Selain itu, dengan pemanfaatan Mendeley ini diharapkan membuka peluang seluruh civitas akademika FEB Unismauntuk dapat lebih eksis pada kancah akademis di tingkat global.
(eyt)
tulis komentar anda