59 Ribu Jamaah Indonesia Nantikan ke Tanah Suci Sejak Pandemi Melanda
Rabu, 22 Desember 2021 - 08:35 WIB
JAKARTA - Puluhan ribu jamaah Indonesia harus kembali bersabar usai penundaan keberangkatan umrah perdana hingga awal tahun 2022 mendatang.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia ( Amphuri ), M Faried Aljawi menyebut, penundaan keberangkatan umrah perdana di tahun 2021 ini membuat jamaah Indonesia resah terus menunggu.
“Sejak pandemi ada 59 ribu jamaah di Indonesia menunggu. Mungkin 50 persennya adalah anggota kami yang terus menanti berita dari Arab Saudi agar bisa berangkat,” ujar Faried dalam webinar di Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Seharusnya sesuai kesepakatan, ibadah umrah perdana akan berlangsung pada 12 Desember 2021. Namun jadwal itu mundur lagi menjadi 23 Desember akibat varian Omicron meluas di berbagai negara, lalu pemerintah memutuskan menunda perjalanan umrah sampai awal Januari.
“Padahal Otoritas Arab Saudi sudah menyatakan membuka Tanah Suci untuk Indonesia pada 1 Desember,” ujar Faried.
Dia kecewa atas penundaan perjalanan ini. Sebab semestinya, umrah perdana yang akan memberangkatkan para pemimpin tur dan travel tersebut menjadi acuan untuk perjalanan ibadah pada tahap-tahap berikutnya.
Faried mengaku juga khawatir penundaan umrah akan menyebabkan rencana keberangkatan ibadah haji untuk 2022 ikut bermasalah bahkan dibatalkan.
Dia berharap pemerintah tetap mengizinkan jamaah dari Indonesia melakukan ibadah umrah ke Tanah Suci pada akhir tahun ini agar rencana pembukaan perjalanan haji mendatang tidak terganggu.
“Jadi jangan sampai haji bermasalah karena akan menambah penderitaan masyarakat Indonesia yang sudah tiga tahun tidak berangkat haji,” kata dia.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia ( Amphuri ), M Faried Aljawi menyebut, penundaan keberangkatan umrah perdana di tahun 2021 ini membuat jamaah Indonesia resah terus menunggu.
“Sejak pandemi ada 59 ribu jamaah di Indonesia menunggu. Mungkin 50 persennya adalah anggota kami yang terus menanti berita dari Arab Saudi agar bisa berangkat,” ujar Faried dalam webinar di Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Seharusnya sesuai kesepakatan, ibadah umrah perdana akan berlangsung pada 12 Desember 2021. Namun jadwal itu mundur lagi menjadi 23 Desember akibat varian Omicron meluas di berbagai negara, lalu pemerintah memutuskan menunda perjalanan umrah sampai awal Januari.
“Padahal Otoritas Arab Saudi sudah menyatakan membuka Tanah Suci untuk Indonesia pada 1 Desember,” ujar Faried.
Dia kecewa atas penundaan perjalanan ini. Sebab semestinya, umrah perdana yang akan memberangkatkan para pemimpin tur dan travel tersebut menjadi acuan untuk perjalanan ibadah pada tahap-tahap berikutnya.
Faried mengaku juga khawatir penundaan umrah akan menyebabkan rencana keberangkatan ibadah haji untuk 2022 ikut bermasalah bahkan dibatalkan.
Dia berharap pemerintah tetap mengizinkan jamaah dari Indonesia melakukan ibadah umrah ke Tanah Suci pada akhir tahun ini agar rencana pembukaan perjalanan haji mendatang tidak terganggu.
“Jadi jangan sampai haji bermasalah karena akan menambah penderitaan masyarakat Indonesia yang sudah tiga tahun tidak berangkat haji,” kata dia.
(agn)
tulis komentar anda