Pupuk Indonesia Libatkan Kampus Dorong Inovasi Pertanian
Senin, 20 Desember 2021 - 16:39 WIB
Terdapat tiga kategori yang dilombakan dalam ajang Fertinnovation Challenge 2021. Pertama, Innovation in Smart and Precision Agriculture. Kedua, Innovation in Agriculture Value Chain. Ketiga, Innovation in Fertilizer Production System. Selain itu, Pupuk Indonesia juga memberikan apresiasi kepada tujuh pemenang dengan karya prospektif.
Sebagai bentuk apresiasi kepada para finalis, Pupuk Indonesia telah menyiapkan total hadiah hadiah mencapai Rp 300 juta bagi para pemenang. Selain itu, para finalis juga berkesempatan mendapatkan pembiayaan inkubasi riset hingga Rp 1,5 miliar dalam bentuk pengembangan ide riset, magang eksklusif, dan coaching.
Ada pun pemenang untuk kategori Innovation in Smart and Precision Agriculture adalah Ni Putu Eka Dwi Yanti dan Oki Trisna Sekar Arum dari Universitas Brawijaya, judul karyanya Pengembangan Sensor Berbasis Spektroskopi Flouresensi untuk Prediksi Kondisi Tanaman Kedelai dan Hubungannya dengan Kebutuhan Pupuk Makro. Baca: Tol Akses BIJB Kertajati Majalengka Resmi Beroperasi, Ini Tarifnya.
Sementara kategori Innovation in Agriculture Value Chain dimenangkan olehAstri Diani Nur Mufihah dan Luvy Dellarosa dari Institut Teknologi Bandung, judul makalahnya Penggunaan Kompos Sampah Organik sebagai Campuran Bahan Baku Produksi Pupuk Organik Komersial untuk Penguatan Ekonomi Sirkuler Pengelolaan Sampah Kota dan Industri Pupuk.
Untuk kategori Innovation in Fertilizer Production System dimenangkan oleh Fadhlih Al-Zaki Sitorus dan Alfi Zahraini dari Universitas Gadjah Mada dengan judul karya "NEOSFER" Nano Encapsulated Slow Release Fertilizer. Pupuk Slow Release dari Asam Humat Batu Bara Muda Terenkapsulasi Nano Silikakitosan untuk Aplikasi Pertanian Presisi Indonesia. Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Kemantapan Jalan di Sumsel Capai 89,47 Persen.
Sementara tujuh tim dengan karya paling prospektif antara lain dimenangkan oleh Melati Julia Rahma dan Jihan Valencia Amily dari Universitas Brawijaya, tim Novandion Rafly Kurniawan dan Muhammad Ainul Yaqin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Sarono dari Universitas Gadjah Mada.
Sebagai bentuk apresiasi kepada para finalis, Pupuk Indonesia telah menyiapkan total hadiah hadiah mencapai Rp 300 juta bagi para pemenang. Selain itu, para finalis juga berkesempatan mendapatkan pembiayaan inkubasi riset hingga Rp 1,5 miliar dalam bentuk pengembangan ide riset, magang eksklusif, dan coaching.
Ada pun pemenang untuk kategori Innovation in Smart and Precision Agriculture adalah Ni Putu Eka Dwi Yanti dan Oki Trisna Sekar Arum dari Universitas Brawijaya, judul karyanya Pengembangan Sensor Berbasis Spektroskopi Flouresensi untuk Prediksi Kondisi Tanaman Kedelai dan Hubungannya dengan Kebutuhan Pupuk Makro. Baca: Tol Akses BIJB Kertajati Majalengka Resmi Beroperasi, Ini Tarifnya.
Sementara kategori Innovation in Agriculture Value Chain dimenangkan olehAstri Diani Nur Mufihah dan Luvy Dellarosa dari Institut Teknologi Bandung, judul makalahnya Penggunaan Kompos Sampah Organik sebagai Campuran Bahan Baku Produksi Pupuk Organik Komersial untuk Penguatan Ekonomi Sirkuler Pengelolaan Sampah Kota dan Industri Pupuk.
Untuk kategori Innovation in Fertilizer Production System dimenangkan oleh Fadhlih Al-Zaki Sitorus dan Alfi Zahraini dari Universitas Gadjah Mada dengan judul karya "NEOSFER" Nano Encapsulated Slow Release Fertilizer. Pupuk Slow Release dari Asam Humat Batu Bara Muda Terenkapsulasi Nano Silikakitosan untuk Aplikasi Pertanian Presisi Indonesia. Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Kemantapan Jalan di Sumsel Capai 89,47 Persen.
Sementara tujuh tim dengan karya paling prospektif antara lain dimenangkan oleh Melati Julia Rahma dan Jihan Valencia Amily dari Universitas Brawijaya, tim Novandion Rafly Kurniawan dan Muhammad Ainul Yaqin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Sarono dari Universitas Gadjah Mada.
(nag)
Lihat Juga :
tulis komentar anda