Akhir Masa Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru, Relawan Gelar Tahlil Buat Korban Hilang
Jum'at, 17 Desember 2021 - 20:52 WIB
LUMAJANG - Pemkab Lumajang telah memutuskan berakhirnya masa tanggap darurat untuk bencana meletusnya Gunung Semeru. Pencarian dan penyisiran korban hilang dihentikan walaupun diduga masih cukup banyak warga yang hilang.
Relawan dan masyarakat di kawasan zona merah Kecamatan Candi Puro menggelar tahlil bersama pada Kamis malam (16/12/2021) di akhir masa tanggap darurat.
Program yang diinisiasi Indonesia Care bersama KAHMI Wilayah Jawa Timur dan Daerah Lumajang tersebut akan digelar setiap malam Jumat dari masjid atau mushola secara bergiliran lainnya.
"Kami upayakan program ini bisa berlangsung terus sebagai bagian dari program mitigasi spiritual," ujar Direktur Indonesia Care, Lukman Azis seusai tahlil bersama masyarakat Desa Sumber Wuluh di Masjid Al Amin.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kordinator Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni HMI Jawa Timur Edi Purwanto, Ketua Cabang Indonesia Care Jawa Timur Mandiri Ratu Warang Agung serta sejumlah relawan dari Indonesia Care, KAHMI, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Brigade Relawan Nusantara (BRN), DT Peduli, Wanita Perisai Syarikat Islam, SAGA Jakarta dan lain-lain.
Kordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Jawa Timur Edi Purwanto menilai kegiatan seperti ini merupakan upaya menyeimbangkan apa yang telah dikerjakan pemerintah dan para relawan dalam mitigasi bencana. "Kami sebut sebagai mitigasi spiritual," ujarnya.
Kegiatan ini merupakan ajakan kepada segenap relawan dan masyarakat lebih mendekatkan diri pada sang pencipta. "Sebuah bencana tak akan terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menggerakkan. Karenanya selain usaha bersifat fisik berupa pembuatan tanggul, relokasi, pemetaan lokasi bencana dan lain-lain, juga perlu dilihat dari sisi spiritual yaitu sikap dan perilaku kita terhadap Tuhannya dalam memperlakukan alam ini," ujarnya.
Sementara Mandiri Ratu Warang Agung menjelaskan tujuan kegiatan tahlil tersebut sebagai upaya memberikan ketenangan bagi warga di lokasi terdampak bencana. "Ini pengejawantahan dari QS Ar Rad ayat 28, karena hanya dengan mengingat Allah sajalah hati menjadi tenang. Dan warga dalam kondisi gelisah dan tidak tenang akibat bencana ini. Karenanya kita ajak semua untuk mendekatkan diri pada sang pencipta," ujar penanggungjawab Posko Indonesia Care di Lumajang tersebut
Kegiatan tersebut lanjut Warang Agung, merupakan yang pertama dilakukan sejak peristiwa erupsi Gunung Semeru. "Kita melihat selama ini fokus perhatian semua pihak hanya di urusan bantuan logistik, pencarian korban, dan kegiatan fisik lainnya. Sedangkan masalah spiritualnya belum tersentuh," ujarnya
Relawan dan masyarakat di kawasan zona merah Kecamatan Candi Puro menggelar tahlil bersama pada Kamis malam (16/12/2021) di akhir masa tanggap darurat.
Program yang diinisiasi Indonesia Care bersama KAHMI Wilayah Jawa Timur dan Daerah Lumajang tersebut akan digelar setiap malam Jumat dari masjid atau mushola secara bergiliran lainnya.
"Kami upayakan program ini bisa berlangsung terus sebagai bagian dari program mitigasi spiritual," ujar Direktur Indonesia Care, Lukman Azis seusai tahlil bersama masyarakat Desa Sumber Wuluh di Masjid Al Amin.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kordinator Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni HMI Jawa Timur Edi Purwanto, Ketua Cabang Indonesia Care Jawa Timur Mandiri Ratu Warang Agung serta sejumlah relawan dari Indonesia Care, KAHMI, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Brigade Relawan Nusantara (BRN), DT Peduli, Wanita Perisai Syarikat Islam, SAGA Jakarta dan lain-lain.
Kordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Jawa Timur Edi Purwanto menilai kegiatan seperti ini merupakan upaya menyeimbangkan apa yang telah dikerjakan pemerintah dan para relawan dalam mitigasi bencana. "Kami sebut sebagai mitigasi spiritual," ujarnya.
Kegiatan ini merupakan ajakan kepada segenap relawan dan masyarakat lebih mendekatkan diri pada sang pencipta. "Sebuah bencana tak akan terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menggerakkan. Karenanya selain usaha bersifat fisik berupa pembuatan tanggul, relokasi, pemetaan lokasi bencana dan lain-lain, juga perlu dilihat dari sisi spiritual yaitu sikap dan perilaku kita terhadap Tuhannya dalam memperlakukan alam ini," ujarnya.
Sementara Mandiri Ratu Warang Agung menjelaskan tujuan kegiatan tahlil tersebut sebagai upaya memberikan ketenangan bagi warga di lokasi terdampak bencana. "Ini pengejawantahan dari QS Ar Rad ayat 28, karena hanya dengan mengingat Allah sajalah hati menjadi tenang. Dan warga dalam kondisi gelisah dan tidak tenang akibat bencana ini. Karenanya kita ajak semua untuk mendekatkan diri pada sang pencipta," ujar penanggungjawab Posko Indonesia Care di Lumajang tersebut
Kegiatan tersebut lanjut Warang Agung, merupakan yang pertama dilakukan sejak peristiwa erupsi Gunung Semeru. "Kita melihat selama ini fokus perhatian semua pihak hanya di urusan bantuan logistik, pencarian korban, dan kegiatan fisik lainnya. Sedangkan masalah spiritualnya belum tersentuh," ujarnya
(shf)
tulis komentar anda