Hindari Pandemi COVID-19 Selama Liburan Nataru, Pemerintah Anjurkan Ini

Sabtu, 11 Desember 2021 - 21:52 WIB
Pemerintah mengimbau masyarakat agar bijak memaknai momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini penting untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19. Foto ist
JAKARTA - Pemerintah mengimbau masyarakat agar bijak memaknai momen Natal dan Tahun Baru ( Nataru ). Hal ini penting untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19 . Jika ingin berwisata saat liburan Nataru, maka sebaiknya fasilitas (hotel) tempat menginap menjadi bagian pertimbangan.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya mengatakan, saat ini terdapat tren baru alternatif pengisi liburan yang relatif aman, yakni staycation atau berlibur memanfaatkan fasilitas hotel.

Agar terhindar dari pandemi, masyarakat dapat memilih hotel yang telah menerapkan protokol kesehatan ketat dan memiliki standar sertifikasi kleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) atau CHSE.



Menurutnya, ada tiga hal yang harus diperhatikan masyarakat dalam berwisata termasuk menginap di hotel. “Prokes adalah keharusan, sebagai cara kita hidup berdampingan dengan pandemi,” tegas Niadalam dialog produktif dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9)-KPCPEN, bertajuk Staycation, Liburan Aman saat Pandemi pada Kamis (9/12/2021).

Nia menjelaskan, sebagai bagian dari upaya membangun kepercayaan masyarakat, pihaknya memiliki program Indonesia Care. "Program ini guna memastikan hotel sebagai tempat yang aman bagi pengguna, termasuk telah menerapkan CHSE," pungkasnya.

Pihaknya juga mendorong masyarakat agar pejalan yang bertanggung jawab, dengan cara melakukan vaksinasi lengkap serta memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi. Munculnya tren staycation sebagai alternatif berlibur merupakan hal yang baik.

“Staycation juga menjadi alternatif liburan yang aman karena dapat dilakukan dalam rombongan kecil dan terjaga dan tidak menggunakan transportasi umum yang besar. Namun tetap menghasilkan pengalaman yang berbeda, yang merupakan esensi liburan,” ujar Nia.

Saat ini, lanjut Nia, data menunjukkan bahwa prosentase terbesar pertimbangan masyarakat dalam memilih penginapan adalah penerapan protokol kesehatan. "Baru disusul dengan diskon, kebijakan refund dan lain-lain," pungkasnya.

Mengenai penerapan prokes dan CHSE, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani menyebutkan bahwa 10-11 ribu hotel dan restoran di Indonesia telah bersertifikat CHSE dan protokol kesehatan sudah melekat dalam peraturan hotel serta restoran.

“Dari Oktober hingga saat ini, juga setelah hotel dibuka secara penuh pada November, tidak ditemukan klaster baru.Namun demikian, kehati-hatian tetap dikedepankan, kegiatan pariwisata tetap berjalan tapi selebrasi ditiadakan dan menghindari terjadinya penumpukan tamu," bebernya.

Untuk liburan Nataru kali ini, Hari mengimbau masyarakat agar berlibur di berbagai tempat di Indonesia guna menghindari penumpukan pelaku perjalanan di wilayah tertentu.“Indonesia wilayahnya luas, jadi silahkan justru mengisi wilayah-wilayah yang masih longgar karena destinasi kita sangat luas,” anjurnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content