Hibahkan Tanah untuk Gereja di Minsel, Anak-anak Kakek Muslim Robo Lahma Mengaku Bangga
Minggu, 05 Desember 2021 - 16:38 WIB
MINAHASA SELATAN - Anak-anak dari Robo Lahma (71) atau yang akrab disapa Pa Ade Robo , mengaku bangga dengan sikap ayahnya yang ikhlas menghibahkan tanahnya untuk Geraja GMIM Efrata Rap-rap, Minahasa Selatan (Minsel).
Robo Lahma adaa seorang muslim taat di Desa Arakan, Lingkungan VI, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara mendadak viral setelah menghibahkan tanahnya seluas 884 Meter Persegi yang terletak di Jaga I, Desa Rap-rap, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minsel.
"Bangga dong Pak, meski sebagai petani mampu menyekolahkan anaknya sampai sarjana. Meski miskin harta tapi kaya ilmu. Beliau pun dikenal sebagai pribadi yang sangat baik," kata Iswati Lahma kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (5/12/2021).
Anak ke 4 dari 5 bersaudara yang lahir dari pasangan Robo Lahma - Rapia Tawas ini mengaku bahwa ayahnya tak pernah membedakan orang dan selalu mengajarkan kebaikan. Itu juga yang menjadi motivasi dari Pa Ade Robo menghibahkan tanahnya.
"Motivasinya kemanusiaan, belas kasih. Bapak selalu mengajarkan belas kasih meski berbeda keyakinan," ujar Iswati.
Pa Ade Robo sehari-harinya bekerja sebagai petani dan pernah menjadi Ketua Pembangunan Masjid An Nur di Desa Arakan, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) sampai dengan Tahun 2005.
"Masa jabatan terakhir 2005, Bapak karena sudah berumur sudah mengundurkan diri," ucap Iswati.
Robo Lahma adaa seorang muslim taat di Desa Arakan, Lingkungan VI, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara mendadak viral setelah menghibahkan tanahnya seluas 884 Meter Persegi yang terletak di Jaga I, Desa Rap-rap, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minsel.
"Bangga dong Pak, meski sebagai petani mampu menyekolahkan anaknya sampai sarjana. Meski miskin harta tapi kaya ilmu. Beliau pun dikenal sebagai pribadi yang sangat baik," kata Iswati Lahma kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (5/12/2021).
Anak ke 4 dari 5 bersaudara yang lahir dari pasangan Robo Lahma - Rapia Tawas ini mengaku bahwa ayahnya tak pernah membedakan orang dan selalu mengajarkan kebaikan. Itu juga yang menjadi motivasi dari Pa Ade Robo menghibahkan tanahnya.
"Motivasinya kemanusiaan, belas kasih. Bapak selalu mengajarkan belas kasih meski berbeda keyakinan," ujar Iswati.
Pa Ade Robo sehari-harinya bekerja sebagai petani dan pernah menjadi Ketua Pembangunan Masjid An Nur di Desa Arakan, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) sampai dengan Tahun 2005.
"Masa jabatan terakhir 2005, Bapak karena sudah berumur sudah mengundurkan diri," ucap Iswati.
tulis komentar anda