IDP Tegaskan New Normal Tak Berarti Pelonggaran Protokol Kesehatan
Minggu, 07 Juni 2020 - 22:30 WIB
LUWU UTARA - Kendati masa tanggap darurat di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) berakhir Minggu 7 Juni, Bupati Indah Putri Indriani menegaskan, tatanan hidup baru bukan berarti pelonggaran terhadap protokol kesehatan .
Hal itu disampaikan Bupati Indah saat membuka secara resmi apel edukasi dan penyemprotan disinfektan fasilitas umum, rumah ibadah, dan perkantoran oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Lutra, Sabtu 6 Juni di halaman rujab bupati.
" WHO telah menetapkan bahwa masker for all/masker untuk semua, termasuk dalam tatanan hidup normal yang baru nantinya. Kemudian jaga jarak, juga tersedianya tempat cuci tangan pakai sabun. Ini adalah prasyarat mutlak dalam pelaksanaan tatanan hidup baru," beber Indah seperti dalam rilis yang diterima SINDOnews.
Hal-hal itulah yang kata Indah akan disosialisasikan ke masyarakat. Terlebih, dari laporan Dinas Kesehatan, RO Lutra sudah di bawah angka 1. Artinya, Lutra sudah siap untuk melaksanakan tatanan hidup normal yang baru.
"Tetapi dalam uji coba yang kita lakukan, ternyata banyak yang salah paham, dan menganggap bahwa new normal adalah pelonggaran protokol kesehatan," kata bupati yang karib disapa IDP ini.
Secara internal, lanjut IDP, untuk aktivitas ekonomi, perdagangan, jajaran Pemkab Lutra telah meminta kepada SKPD teknis, untuk kerja sama dengan instansi terkait, termasuk TNI Polri berkeliling memberi edukasi.
"Sekaligus menyampaikan bahwa kalau new normal life sudah ditetapkan untuk dilaksanakan, artinya siapapun yang tidak mengikuti regulasi, ada konsekuensinya antara lain aktivitas ekonominya kita hentikan sementara, sampai yang bersangkutan memenuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan," tegas IDP
Untuk itu IDP berharap, istilah new normal life tidak disalahartikan sebagai pelonggaran protokol kesehatan, sehingga dapat memicu pertumbuhan kasus. Seperti yang terjadi di Jepang, China, dan Korea Selatan,
Hal itu disampaikan Bupati Indah saat membuka secara resmi apel edukasi dan penyemprotan disinfektan fasilitas umum, rumah ibadah, dan perkantoran oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Lutra, Sabtu 6 Juni di halaman rujab bupati.
" WHO telah menetapkan bahwa masker for all/masker untuk semua, termasuk dalam tatanan hidup normal yang baru nantinya. Kemudian jaga jarak, juga tersedianya tempat cuci tangan pakai sabun. Ini adalah prasyarat mutlak dalam pelaksanaan tatanan hidup baru," beber Indah seperti dalam rilis yang diterima SINDOnews.
Hal-hal itulah yang kata Indah akan disosialisasikan ke masyarakat. Terlebih, dari laporan Dinas Kesehatan, RO Lutra sudah di bawah angka 1. Artinya, Lutra sudah siap untuk melaksanakan tatanan hidup normal yang baru.
"Tetapi dalam uji coba yang kita lakukan, ternyata banyak yang salah paham, dan menganggap bahwa new normal adalah pelonggaran protokol kesehatan," kata bupati yang karib disapa IDP ini.
Secara internal, lanjut IDP, untuk aktivitas ekonomi, perdagangan, jajaran Pemkab Lutra telah meminta kepada SKPD teknis, untuk kerja sama dengan instansi terkait, termasuk TNI Polri berkeliling memberi edukasi.
"Sekaligus menyampaikan bahwa kalau new normal life sudah ditetapkan untuk dilaksanakan, artinya siapapun yang tidak mengikuti regulasi, ada konsekuensinya antara lain aktivitas ekonominya kita hentikan sementara, sampai yang bersangkutan memenuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan," tegas IDP
Untuk itu IDP berharap, istilah new normal life tidak disalahartikan sebagai pelonggaran protokol kesehatan, sehingga dapat memicu pertumbuhan kasus. Seperti yang terjadi di Jepang, China, dan Korea Selatan,
tulis komentar anda