Mahasiswi Unsri Korban Pelecehan Dosen Dicoret dari Daftar Wisuda
Jum'at, 03 Desember 2021 - 16:33 WIB
PALEMBANG - Mendadak viral di media sosial (medsos) DR (22) seorang mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri), yang menjadi korban pelecehan seksual oleh dosennya dicoret dari daftar yudisium (wisuda) kampus.
Hal itu disampaikan Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri, Dwiki Sandy. Menurutnya, padahal sebelumnya yang bersangkutan sudah mendapatkan undangan yudisum sejak 2 hari lalu.
"Kemarin namanya (DR) masih ada dalam undangan yudisium. Tapi pagi ini saat dia mau datang yudisium, namanya tiba-tiba tidak ada atau dicoret dari daftar," katanya, Jumat (3/12/2021).
Akibatnya, DR sempat menangis di dalam ruangan. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Unsri sedang memperjuangkan agar mahasiswi itu dapat mengikuti yudisium sesi kedua.
"Yudisium hari ini ada dua sesi. Mahasiswi itu seharusnya dapat sesi pertama, tapi dia dicoret. Kami sedang memperjuangkannya agar bisa ikut," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Unsri, Zainuddin, mengaku belum mengetahui informasi terkait adanya pencoretan nama mahasiswi yang dijadwalkan akan mengikuti yudisium tersebut. "Saya belum tahu, karena saat ini sedang sakit," katanya.
Sedangkan Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) berinisial A (34), mangkir dari jadwal pemeriksaan di Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel. Polisi pun akan menjadwalkan kembali pemeriksaan terhadap yang bersangkutan.
Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Masnoni, mengatakan oknum dosen Unsri berinisial A sebelumnya dijawalkan akan menjalani pemeriksaan terkait laporan dugaan pelecehan seksual dari seorang mahasiswi berinisial DR (22). Baca: Oknum Kades di Mataram Dilaporkan Maling Dana Desa Rp300 Juta.
"Ya, awalnya terlapor ini dijadwalkan akan diperiksa sebagai saksi hari ini. Tapi yang bersangkutan tidak hadir," kata Masnoni, Jumat (3/12/2021).
Hal itu disampaikan Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri, Dwiki Sandy. Menurutnya, padahal sebelumnya yang bersangkutan sudah mendapatkan undangan yudisum sejak 2 hari lalu.
"Kemarin namanya (DR) masih ada dalam undangan yudisium. Tapi pagi ini saat dia mau datang yudisium, namanya tiba-tiba tidak ada atau dicoret dari daftar," katanya, Jumat (3/12/2021).
Akibatnya, DR sempat menangis di dalam ruangan. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Unsri sedang memperjuangkan agar mahasiswi itu dapat mengikuti yudisium sesi kedua.
"Yudisium hari ini ada dua sesi. Mahasiswi itu seharusnya dapat sesi pertama, tapi dia dicoret. Kami sedang memperjuangkannya agar bisa ikut," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Unsri, Zainuddin, mengaku belum mengetahui informasi terkait adanya pencoretan nama mahasiswi yang dijadwalkan akan mengikuti yudisium tersebut. "Saya belum tahu, karena saat ini sedang sakit," katanya.
Sedangkan Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) berinisial A (34), mangkir dari jadwal pemeriksaan di Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel. Polisi pun akan menjadwalkan kembali pemeriksaan terhadap yang bersangkutan.
Kasubdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Masnoni, mengatakan oknum dosen Unsri berinisial A sebelumnya dijawalkan akan menjalani pemeriksaan terkait laporan dugaan pelecehan seksual dari seorang mahasiswi berinisial DR (22). Baca: Oknum Kades di Mataram Dilaporkan Maling Dana Desa Rp300 Juta.
"Ya, awalnya terlapor ini dijadwalkan akan diperiksa sebagai saksi hari ini. Tapi yang bersangkutan tidak hadir," kata Masnoni, Jumat (3/12/2021).
tulis komentar anda