Hilang Tiga Hari, Remaja yang Terseret Arus di Parepare Ditemukan
Rabu, 01 Desember 2021 - 07:42 WIB
PAREPARE - Gabungan Tim SAR dibantu warga Bacukiki, berhasil menemukan jasad korban remaja MJ yang terseret arus air bah di Sungai Lappa Angin, Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Parepare , Selasa (30/11/2021).
Kepala Basarnas Wilayah Parepare, Dadang menerangkan, korban berhasil ditemukan sekitar pukul 10.05 wita di Embun Marilaleng Lappa Anging. Korban ditemukan satu kilometer dari lokasi awal dinyatakan hilang. "Saat ditemukan, posisinya terlentang," katanya.
Sementara Kepala BPPD Parepare, Rusli menyampaikan, pencarian dibagi tiga tim. Masing-masing tim menyisir beberapa wilayah yang diperkiraan sebagai tempat korban hanyut.
Rusli menjelaskan, insiden itu berawal saat delapan remaja berenang di lokasi Bendungan, yang tiba-tiba air bah meluap dan menghanyutkan tujuh orang.
"Kejadiannya sekitar pukul 17.45 Wita pada Minggu (28/11/2021) lalu. Delapan remaja berenang di bendungan dan tidak sadar air bah meluap. Satu orang berhasil selamat saat arus deras itu datang, tujuh orang lainnya hanyut," kata dia.
Setelah dilakukan pencarian 300 meter dari lokasi awal, kata Rusli, tim berhasil menemukan dan mengevakuasi enam orang dengan kondisi tubuh yang sedikit lecet-lecet. Dan satu lainnya dinyatakan hilang.
Camat Bacukiki, Saharuddin mengatakan, pihaknya juga mendapat laporan dari warga yang bermukim di sekitar Bendungan. Kata dia, sekelompok remaja itu sempat ditegur warga agar tidak mandi di sungai ketika hujan reda.
Diketahui, pemuda yang dinyatakan hilang ini merupakan warga Kampung Mandar, Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare.
Kepala Basarnas Wilayah Parepare, Dadang menerangkan, korban berhasil ditemukan sekitar pukul 10.05 wita di Embun Marilaleng Lappa Anging. Korban ditemukan satu kilometer dari lokasi awal dinyatakan hilang. "Saat ditemukan, posisinya terlentang," katanya.
Baca Juga
Sementara Kepala BPPD Parepare, Rusli menyampaikan, pencarian dibagi tiga tim. Masing-masing tim menyisir beberapa wilayah yang diperkiraan sebagai tempat korban hanyut.
Rusli menjelaskan, insiden itu berawal saat delapan remaja berenang di lokasi Bendungan, yang tiba-tiba air bah meluap dan menghanyutkan tujuh orang.
"Kejadiannya sekitar pukul 17.45 Wita pada Minggu (28/11/2021) lalu. Delapan remaja berenang di bendungan dan tidak sadar air bah meluap. Satu orang berhasil selamat saat arus deras itu datang, tujuh orang lainnya hanyut," kata dia.
Setelah dilakukan pencarian 300 meter dari lokasi awal, kata Rusli, tim berhasil menemukan dan mengevakuasi enam orang dengan kondisi tubuh yang sedikit lecet-lecet. Dan satu lainnya dinyatakan hilang.
Camat Bacukiki, Saharuddin mengatakan, pihaknya juga mendapat laporan dari warga yang bermukim di sekitar Bendungan. Kata dia, sekelompok remaja itu sempat ditegur warga agar tidak mandi di sungai ketika hujan reda.
Diketahui, pemuda yang dinyatakan hilang ini merupakan warga Kampung Mandar, Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare.
(agn)
tulis komentar anda