Seminggu Direndam Banjir Rob, Warga Degayu Pekalongan Belum Dapat Bantuan Logistik
Jum'at, 19 November 2021 - 18:01 WIB
PEKALONGAN - Banjir rob atau naiknya permukaan air laut masih merendam Kota Pekalongan. Bahkan lebih tinggi dari sebelumnya. Warga pun kesulitan beraktivitas dan mulai was was.
Namun, warga banyak yang memilih bertahan di rumah, karena khawatir barangnya hilang. Untuk aktivitas melintas banjir, warga akhirnya menggunakan perahu karet milik BPBD dan juga perahu kayu.
Ketua RW 8 Degayu, Kelurahan Degayu, Kota Pekalongan, Yakhoni mengatakan, banjir terjadi sejak lebih dari sepekan dan belum surut. Saat ini, banjir masih merendam ratusan rumah.
"Air semakin meninggi dan lebih besar dari sebelumnya. Ketinggian air berkisar 30 hingga 50 centimeter di beberapa titik. Bahkan ketinggian air ada yang mencapai satu meter," katanya, Jumat (19/11/2021).
Dilanjutkan dia, banjir membuat warga kesulitan beraktivitas, baik dalam memasak di dapur, toilet dan kamar tidur pun tak luput dari banjir rob.
Berdasarkan data dari kelurahan, setidaknya ada sebnayak 570 rumah yang terdampak banjir rob ini. Dari yang semua warga, balita, anak-anak dan lansia yang paling kesulitan akibat banjir ini.
"Banjir sudah berlangsung sekitar satu minggu, tapi belum ada bantuan logistik. Kami berharap ada bantuan, terutama untuk popok bayi, minyak kayu putih, dan obat antigatal," jelasnya.
Saat ini, warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing. Sementara warga yang mengungsi hanya sekitar 30 orang.
Namun, warga banyak yang memilih bertahan di rumah, karena khawatir barangnya hilang. Untuk aktivitas melintas banjir, warga akhirnya menggunakan perahu karet milik BPBD dan juga perahu kayu.
Ketua RW 8 Degayu, Kelurahan Degayu, Kota Pekalongan, Yakhoni mengatakan, banjir terjadi sejak lebih dari sepekan dan belum surut. Saat ini, banjir masih merendam ratusan rumah.
"Air semakin meninggi dan lebih besar dari sebelumnya. Ketinggian air berkisar 30 hingga 50 centimeter di beberapa titik. Bahkan ketinggian air ada yang mencapai satu meter," katanya, Jumat (19/11/2021).
Dilanjutkan dia, banjir membuat warga kesulitan beraktivitas, baik dalam memasak di dapur, toilet dan kamar tidur pun tak luput dari banjir rob.
Baca Juga
Berdasarkan data dari kelurahan, setidaknya ada sebnayak 570 rumah yang terdampak banjir rob ini. Dari yang semua warga, balita, anak-anak dan lansia yang paling kesulitan akibat banjir ini.
"Banjir sudah berlangsung sekitar satu minggu, tapi belum ada bantuan logistik. Kami berharap ada bantuan, terutama untuk popok bayi, minyak kayu putih, dan obat antigatal," jelasnya.
Baca Juga
Saat ini, warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing. Sementara warga yang mengungsi hanya sekitar 30 orang.
(hsk)
tulis komentar anda