Hingga Agustus 2021, Sebanyak 3,36 Juta Warga Jawa Timur Terdampak COVID-19
Senin, 15 November 2021 - 09:21 WIB
SURABAYA - Hingga Agustus 2021, penduduk Jawa Timur (Jatim) yang terdampak pandemi COVID-19 sebanyak 3,36 juta orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 873.350 orang atau sebesar dibandingkan dengan Agustus 2020.
Komposisi penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 pada Agustus 2021 terdiri dari pengangguran karena COVID-19 sebanyak 248.050 orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 sebanyak 88.530 orang.
"Sementara tidak bekerja karena COVID-19 sebanyak 240.350 orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebanyak 2,78 juta orang," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Sunaryo dalam rilisnya, Senin (15/11/2021).
Baca juga: Ngeri! Pohon Tumbang Timpa Warung Ramai Pengunjung, 3 Orang Tewas
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk usia kerja terdampak COVID-19 terdiri dari laki-laki sebanyak 1,98 juta orang dan perempuan sebanyak 1,38 juta orang. Penduduk usia kerja laki-laki terdampak COVID-19 lebih banyak dibandingkan perempuan pada hampir semua komponen kecuali pada komponen BAK karena COVID-19.
Pada Agustus 2021, sebesar 68,63 persen dari seluruh BAK karena COVID-19 adalah perempuan. Namun ersentase tersebut mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2020. "Pada komponen pengangguran karena COVID-19, 72,51 persen dari total penganggur terdampak adalah laki-laki," imbuh Sunaryo.
Data BPS Jatim juga menyebutkan, dari daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 terdiri dari penduduk perkotaan sebanyak 2.234.400 orang dan penduduk perdesaan sebanyak 1.121.120 orang. Pada semua komponen dampak COVID-19, persentase penduduk perkotaan jauh lebih besar dibandingkan dengan penduduk perdesaan.
Pada komponen sementara tidak bekerja karena COVID-19, kontribusi penduduk perkotaan yang terdampak mencapai 72,79 persen. Pada komponen pengangguran karena COVID-19, tiap 100 orang penganggur terdampak COVID-19 di Jawa Timur, 70 diantaranya adalah penduduk perkotaan
Komposisi penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 pada Agustus 2021 terdiri dari pengangguran karena COVID-19 sebanyak 248.050 orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 sebanyak 88.530 orang.
"Sementara tidak bekerja karena COVID-19 sebanyak 240.350 orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebanyak 2,78 juta orang," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Sunaryo dalam rilisnya, Senin (15/11/2021).
Baca juga: Ngeri! Pohon Tumbang Timpa Warung Ramai Pengunjung, 3 Orang Tewas
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk usia kerja terdampak COVID-19 terdiri dari laki-laki sebanyak 1,98 juta orang dan perempuan sebanyak 1,38 juta orang. Penduduk usia kerja laki-laki terdampak COVID-19 lebih banyak dibandingkan perempuan pada hampir semua komponen kecuali pada komponen BAK karena COVID-19.
Pada Agustus 2021, sebesar 68,63 persen dari seluruh BAK karena COVID-19 adalah perempuan. Namun ersentase tersebut mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2020. "Pada komponen pengangguran karena COVID-19, 72,51 persen dari total penganggur terdampak adalah laki-laki," imbuh Sunaryo.
Data BPS Jatim juga menyebutkan, dari daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 terdiri dari penduduk perkotaan sebanyak 2.234.400 orang dan penduduk perdesaan sebanyak 1.121.120 orang. Pada semua komponen dampak COVID-19, persentase penduduk perkotaan jauh lebih besar dibandingkan dengan penduduk perdesaan.
Pada komponen sementara tidak bekerja karena COVID-19, kontribusi penduduk perkotaan yang terdampak mencapai 72,79 persen. Pada komponen pengangguran karena COVID-19, tiap 100 orang penganggur terdampak COVID-19 di Jawa Timur, 70 diantaranya adalah penduduk perkotaan
(msd)
tulis komentar anda