390 Pengungsi Banjir Bandang di Malang Mulai Kembali ke Rumah
Minggu, 07 November 2021 - 18:49 WIB
MALANG - Ratusan pengungsi banjir bandang di Kota Malang mulai dipulangkan bertahap. Sebelumnya mereka bertahan di pengungsian di Brawijaya Edupark Senaputra, selama empat hari pasca banjir bandang menerjang pada Kamis sore (4/11/2021).
Pantauan di lokasi, pengungsian Senaputra hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari pemukiman warga yang tinggal di bantaran sungai Brantas itu. Di posko pengungsian Senaputra, Minggu siang, puluhan warga tampak berada di posko yang merupakan ruang terbuka.
Berbagai macam bantuan menumpuk diluar ruang pengungsian, dapur umum turut didirikan untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi.
Baca juga: Kondisi Anak Vanessa Angel Terus Membaik, Besok Bisa Diajak Pulang
Camat Klojen Heri Sunarko menyatakan, ratusan kepala keluarga (KK) ini merupakan warga RT01 sampai RT07/RW06 Kelurahan/Kecamatan Klojen, Kota Malang. Mereka sebelumnya menempati posko pengungsian di Brawijaya Edupark Senaputra, Kota Malang, sejak banjir terjadi, Kamis (4/11/2021), malam.
"Setengah 12 siang tadi sudah kita tutup (pengungsian), dan warga akan dipulangkan secara bertahap," ujar Heri Sunarko ditemui di posko pengungsian Senaputra Jalan Kahuripan, Kota Malang, Minggu (7/11/2021).
Dirinya mengaku tak kurang 390 jiwa warganya mengungsi pasca banjir bandang yang memporak-porandakan rumah mereka. Para pengungsi ini berasal dari RT01 sampai RT07/RW06, Kelurahan Klojen.
Awalnya, jumlah KK yang mengungsi sebanyak 238 KK, kemudian warga yang mengungsi di shelter 2 yakni di RS Saiful Anwar dipindahkan ke posko Senaputra. "Jadi totalnya ada 390 jiwa yang mengungsi disini," tegas Heri.
Pemulangan para warga ke rumahnya ini seiring mulai dibersihkannya rumah - rumah warga. Di sisi lain, mitigasi juga bakal dilakukan dengan memberikan informasi ke warga akan membunyikan kentongan sebagai penanda debit air Sungai Brantas naik.
"Tadi kami melakukan mitigasi sederhana, saat debit sungai naik, kita memakai kentongan sebagai tanda bahaya. Warga diharapkan segera menyelamatkan diri ke posko pengungsian ini (Senaputra)," jelasnya.
Heri mengaku, hanya ada tiga rumah yang mengalami kerusakan cukup parah akibat banjir bandang. Satu diantaranya hanyut terbawa banjir yakni milik Rohman (62), warga RT07/RW06 Kelurahan Klojen.
"Ada tiga rumah mengalami rusak berat, satunya hilang. Mereka untuk sementara akan tinggal menumpang di rumah Ketua RT," tukasnya.
Pantauan di lokasi, pengungsian Senaputra hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari pemukiman warga yang tinggal di bantaran sungai Brantas itu. Di posko pengungsian Senaputra, Minggu siang, puluhan warga tampak berada di posko yang merupakan ruang terbuka.
Berbagai macam bantuan menumpuk diluar ruang pengungsian, dapur umum turut didirikan untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi.
Baca juga: Kondisi Anak Vanessa Angel Terus Membaik, Besok Bisa Diajak Pulang
Camat Klojen Heri Sunarko menyatakan, ratusan kepala keluarga (KK) ini merupakan warga RT01 sampai RT07/RW06 Kelurahan/Kecamatan Klojen, Kota Malang. Mereka sebelumnya menempati posko pengungsian di Brawijaya Edupark Senaputra, Kota Malang, sejak banjir terjadi, Kamis (4/11/2021), malam.
"Setengah 12 siang tadi sudah kita tutup (pengungsian), dan warga akan dipulangkan secara bertahap," ujar Heri Sunarko ditemui di posko pengungsian Senaputra Jalan Kahuripan, Kota Malang, Minggu (7/11/2021).
Dirinya mengaku tak kurang 390 jiwa warganya mengungsi pasca banjir bandang yang memporak-porandakan rumah mereka. Para pengungsi ini berasal dari RT01 sampai RT07/RW06, Kelurahan Klojen.
Awalnya, jumlah KK yang mengungsi sebanyak 238 KK, kemudian warga yang mengungsi di shelter 2 yakni di RS Saiful Anwar dipindahkan ke posko Senaputra. "Jadi totalnya ada 390 jiwa yang mengungsi disini," tegas Heri.
Pemulangan para warga ke rumahnya ini seiring mulai dibersihkannya rumah - rumah warga. Di sisi lain, mitigasi juga bakal dilakukan dengan memberikan informasi ke warga akan membunyikan kentongan sebagai penanda debit air Sungai Brantas naik.
"Tadi kami melakukan mitigasi sederhana, saat debit sungai naik, kita memakai kentongan sebagai tanda bahaya. Warga diharapkan segera menyelamatkan diri ke posko pengungsian ini (Senaputra)," jelasnya.
Heri mengaku, hanya ada tiga rumah yang mengalami kerusakan cukup parah akibat banjir bandang. Satu diantaranya hanyut terbawa banjir yakni milik Rohman (62), warga RT07/RW06 Kelurahan Klojen.
"Ada tiga rumah mengalami rusak berat, satunya hilang. Mereka untuk sementara akan tinggal menumpang di rumah Ketua RT," tukasnya.
(msd)
tulis komentar anda