Gelar Harmonisasi Papua Barat, Pangdam Kasuari: Together We Can, Bersama Kita Bisa
Kamis, 04 November 2021 - 17:28 WIB
"Ke depan tantangan yang dihadapi bangsa kita akan semakin kompleks dan dinamis sehingga memerlukan partisipasi kita semua, seluruh komponen masyarakat," tandasnya.
Ia menjelaskan kehadiran negara sebagai regulator tertuang dalam UU RI Nomor 21 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus dan Inpres nomor 9 tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua Barat
Selain itu juga termasuk undang-undang TNI nomor 34 disampaikan bahwa tugas pokok TNI adalah membantu Pemerintah Daerah.
Dengan berakhirnya kegiatan ini Pangdam mengajak seluruh elemen masyarakat hendaknya bersatu dalam satu visi dan tujuan sehingga semua tantangan yang akan timbul dapat teratasi.
"Kita sangat sadar bahwa bangsa kita ini dibangun dengan kesepakatan, bangsa kita adalah bangsa yang beragam dengan berbagai ragam suku, agama ras dan golongan kelompok. Untuk itu mari kita rawat perbedaan ini, ikat dengan Bhinneka Tunggal Ika," tambahnya.
Terkait kegiatan lomba seni budaya yang telah dilaksanakan pada Harmonisasi Papua Barat, ia menuturkan momen tersebut bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya Papua Barat.
Selain itu juga diharapkan dapat menggugah masyarakat agar lebih cinta tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya selaku Pangdam disini saya harus jaga adat dan budaya yang ada di tanah Papua ini. Membangun tanah Papua ini tidak cukup hanya harus berdialog saja namun harus bersama, bersinergi, berkoordinasi dan berkolaborasi," tegas Pangdam.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, Dr Nico U Tike mewakili Gubernur Provinsi Papua Barat menyampaikan terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan harmonisasi Papua Barat ini.
“Tentu ini merupakan hal yang sangat penting bagi kita semuanya, bagi masyarakat yang ada di wilayah Provinsi Papua Barat, kami juga menyampaikan terima kasih kepada bapak Panglima yang telah menyelenggarakan acara ini,” pungkasnya.
Ia menjelaskan kehadiran negara sebagai regulator tertuang dalam UU RI Nomor 21 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus dan Inpres nomor 9 tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua Barat
Selain itu juga termasuk undang-undang TNI nomor 34 disampaikan bahwa tugas pokok TNI adalah membantu Pemerintah Daerah.
Dengan berakhirnya kegiatan ini Pangdam mengajak seluruh elemen masyarakat hendaknya bersatu dalam satu visi dan tujuan sehingga semua tantangan yang akan timbul dapat teratasi.
"Kita sangat sadar bahwa bangsa kita ini dibangun dengan kesepakatan, bangsa kita adalah bangsa yang beragam dengan berbagai ragam suku, agama ras dan golongan kelompok. Untuk itu mari kita rawat perbedaan ini, ikat dengan Bhinneka Tunggal Ika," tambahnya.
Terkait kegiatan lomba seni budaya yang telah dilaksanakan pada Harmonisasi Papua Barat, ia menuturkan momen tersebut bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya Papua Barat.
Selain itu juga diharapkan dapat menggugah masyarakat agar lebih cinta tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya selaku Pangdam disini saya harus jaga adat dan budaya yang ada di tanah Papua ini. Membangun tanah Papua ini tidak cukup hanya harus berdialog saja namun harus bersama, bersinergi, berkoordinasi dan berkolaborasi," tegas Pangdam.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, Dr Nico U Tike mewakili Gubernur Provinsi Papua Barat menyampaikan terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan harmonisasi Papua Barat ini.
“Tentu ini merupakan hal yang sangat penting bagi kita semuanya, bagi masyarakat yang ada di wilayah Provinsi Papua Barat, kami juga menyampaikan terima kasih kepada bapak Panglima yang telah menyelenggarakan acara ini,” pungkasnya.
tulis komentar anda