Mampu Bertahan di Masa Pandemi, Gubernur Khofifah Acungi Jempol Kawasan Industri Nganjuk
Selasa, 02 November 2021 - 09:44 WIB
NGANJUK - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Nganjuk (KING) yang mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19. Bahkan tidak sedikit perusahaan yang menurut Khofifah justru menggenjot produktivitasnya. Salah satunya, pabrik sarung tangan yang berada di KING Rejoso.
"Industri sarung tangan pada saat pandemi COVID-19 dan masa PPKM ternyata tidak terkontraksi. Tidak ada pengurangan dan kendala produksi, pun pengurangan pegawai. Ini hal yang menurut saya menjadi semangat bagi Jatim untuk terus bangkit," ungkap Khofifah dalam peninjauan KING PT. Mitra Saruta Indonesia di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Senin (1/11/2021).
Baca juga: 570 Butir Pil Koplo Diselundupkan ke Lapas Banyuwangi dengan Cara Dilempar
Khofifah mengapresiasi bagaimana KING dapat mempertahankan performanya bahkan di tengah pandemi. Pasalnya, hal ini bukan cuma akan meningkatkan perekonomian Jatim secara keseluruhan. Rencana pembangunan titik-titik kawasan industri strategis lainnya juga berpotensi meningkatkan penghasilan daerah dan juga membuka lapangan kerja baru.
"Produktivitas di tengah pandemi ini masih bisa dijaga, dan semua pihak saling bersinergi dan bekerja keras. Bahkan, direncanakan akan ada pengembangan di titik-titik strategis lain yang bisa turut meningkatkan penghasilan daerah dan membuka lapangan kerja baru," ungkap Khofifah.
Untuk itu, orang nomor satu di Jatim itu mengimbau permudahan dan percepatan bagi proses pengajuan izin industri. Khofifah menyebutkan, Pemprov Jatim, pemerintah kabupaten, dan pemerintah pusat memiliki porsinya masing-masing, dan akan membantu percepatannya semaksimal mungkin.
"Pada dasarnya, proses perizinan ini perlu dilakukan percepatan, permudahan, dan akses yang lebih memungkinkan supaya Industri manufaktur di Jatim bisa mendapatkan ruang lebih baik," ungkapnya.
Diketahui, KING menempati lahan seluas 1.224 hektar dan akan terbagi menjadi tiga kawasan. Terdiri dari KING 1 seluas 646,06 hektar, KING 2 seluas 341,52 hektar dan KING 3 seluas 236,99 hektar.
"Ke depan, untuk pembangunan lebih lanjut kawasan industri, Kabupaten Nganjuk harus segera mempersiapkan lahan, menyediakan Infrastruktur dasar berupa drainase dan lain-lain," tandas Khofifah.
"Industri sarung tangan pada saat pandemi COVID-19 dan masa PPKM ternyata tidak terkontraksi. Tidak ada pengurangan dan kendala produksi, pun pengurangan pegawai. Ini hal yang menurut saya menjadi semangat bagi Jatim untuk terus bangkit," ungkap Khofifah dalam peninjauan KING PT. Mitra Saruta Indonesia di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Senin (1/11/2021).
Baca juga: 570 Butir Pil Koplo Diselundupkan ke Lapas Banyuwangi dengan Cara Dilempar
Khofifah mengapresiasi bagaimana KING dapat mempertahankan performanya bahkan di tengah pandemi. Pasalnya, hal ini bukan cuma akan meningkatkan perekonomian Jatim secara keseluruhan. Rencana pembangunan titik-titik kawasan industri strategis lainnya juga berpotensi meningkatkan penghasilan daerah dan juga membuka lapangan kerja baru.
"Produktivitas di tengah pandemi ini masih bisa dijaga, dan semua pihak saling bersinergi dan bekerja keras. Bahkan, direncanakan akan ada pengembangan di titik-titik strategis lain yang bisa turut meningkatkan penghasilan daerah dan membuka lapangan kerja baru," ungkap Khofifah.
Untuk itu, orang nomor satu di Jatim itu mengimbau permudahan dan percepatan bagi proses pengajuan izin industri. Khofifah menyebutkan, Pemprov Jatim, pemerintah kabupaten, dan pemerintah pusat memiliki porsinya masing-masing, dan akan membantu percepatannya semaksimal mungkin.
"Pada dasarnya, proses perizinan ini perlu dilakukan percepatan, permudahan, dan akses yang lebih memungkinkan supaya Industri manufaktur di Jatim bisa mendapatkan ruang lebih baik," ungkapnya.
Diketahui, KING menempati lahan seluas 1.224 hektar dan akan terbagi menjadi tiga kawasan. Terdiri dari KING 1 seluas 646,06 hektar, KING 2 seluas 341,52 hektar dan KING 3 seluas 236,99 hektar.
"Ke depan, untuk pembangunan lebih lanjut kawasan industri, Kabupaten Nganjuk harus segera mempersiapkan lahan, menyediakan Infrastruktur dasar berupa drainase dan lain-lain," tandas Khofifah.
(msd)
tulis komentar anda