Miliki Kartu KKS, Nenek Kurang Mampu Ini 8 Bulan Belum Terima Bansos
Rabu, 20 Oktober 2021 - 01:09 WIB
Kondisi Nenek Siti Marni, Warga kurang mampu di Desa Sidoharjo. Foto Wiwin Suseno
BANGKA SELATAN, - Siti Marni, nenek berusia 58 tahun warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan sudah delapan bulan tidak lagi merasakan nikmatnya bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah. Padahal nenek Marni sudah menjadi warga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sejak beberapa tahun lalu.
Nenek Marna sendiri merupakan warga kurang mampu dengan status janda dan kondisi pendengarannya sudah berkurang. Dia sangat membutuhkan bantuan berbentuk sembako senilai Rp200 ribu.
Entah apa yang menjadi penyebabnya, sejak Februari 2021, dirinya tak bisa lagi mendapatkan bantuan sembako tersebut di E-warung yang ada di desanya. Kondisi tersebut membuat dirinya heran mengingat sebelumnya bantuan tersebut rutin ia terima setiap bulannya.
Alus, adik dari nenek tersebut mengatakan, terakhir nenek Siti Marni mencairkan bantuan berbentuk sembako senilai 400 ribu rupiah untuk bulan Januari dan Februari. "Setelah itu sampai saat ini tidak bisa lagi. Kami juga heran kenapa bisa begitu. Biasanya dicairkan di E-Warung di dekat sini," katanya, Selasa (19/10/2021). Baca juga: KH Said Aqil Sirad: NU Care Salurkan Rp7,2 M untuk Pendidikan dan Korban Bencana Alam
Ia berharap ada solusi terhadap permasalahan tersebut agar kakaknya yang kurang mampu itu bisa kembali mengenyam bantuan pemerintah. "Harapan kami, kakak saya ini bisa lagi mendapat bantuan. Apalagi kakak saya ini sudah tua, pendengarannya kurang dan berstatus janda kurang mampu, semoga ada yang mendengar harapan kami ini," ucapnya.
Nenek Marna sendiri merupakan warga kurang mampu dengan status janda dan kondisi pendengarannya sudah berkurang. Dia sangat membutuhkan bantuan berbentuk sembako senilai Rp200 ribu.
Entah apa yang menjadi penyebabnya, sejak Februari 2021, dirinya tak bisa lagi mendapatkan bantuan sembako tersebut di E-warung yang ada di desanya. Kondisi tersebut membuat dirinya heran mengingat sebelumnya bantuan tersebut rutin ia terima setiap bulannya.
Alus, adik dari nenek tersebut mengatakan, terakhir nenek Siti Marni mencairkan bantuan berbentuk sembako senilai 400 ribu rupiah untuk bulan Januari dan Februari. "Setelah itu sampai saat ini tidak bisa lagi. Kami juga heran kenapa bisa begitu. Biasanya dicairkan di E-Warung di dekat sini," katanya, Selasa (19/10/2021). Baca juga: KH Said Aqil Sirad: NU Care Salurkan Rp7,2 M untuk Pendidikan dan Korban Bencana Alam
Ia berharap ada solusi terhadap permasalahan tersebut agar kakaknya yang kurang mampu itu bisa kembali mengenyam bantuan pemerintah. "Harapan kami, kakak saya ini bisa lagi mendapat bantuan. Apalagi kakak saya ini sudah tua, pendengarannya kurang dan berstatus janda kurang mampu, semoga ada yang mendengar harapan kami ini," ucapnya.
(don)
tulis komentar anda