Dyah Gitarja Nama Kecil Ratu Tribhuwana Tunggadewi yang Turun Langsung Tumpas Pemberontakan Sedeng-Keta
Minggu, 17 Oktober 2021 - 05:19 WIB
Keta, seperti yang disebutkan dalam Sejarah Birokrasi Pemerintahan Indonesia Dahulu dan Sekarang (1989) karya P.J. Suwarno, terletak di sekitar Besuki atau wilayah Situbondo di pesisir utara Jawa Timur. Situbondo berada di seberang selatan Pulau Madura.
Tribhuana menginginkan agar persoalan ini dapat diselesaikan dengan cara baik-baik. Orang-orang Sadeng dan Keta pernah menjadi bagian dari perjuangan Majapahit.
Selain itu juga diperkuat oleh banyak prajurit tangguh dan ada yang pernah menjadi panglima perang andalan Majapahit, termasuk Wirota Wiragati, pemimpin Sadeng.
Angkatan perang Sadeng diperkuat pasukan gajah, Gajah Mada yang sebelum menjadi mahapatih, diutus berunding dengan Sadeng dan Keta. Tapi pasukan Majapahit yang dipimpin Ra Kembar terlebih dulu mengepung Sadeng dan Keta sebelum kedatangan Gajah Mada yang membawa misi damai. Ra Kembar adalah salah satu perwira tinggi Majapahit dan menganggap Gajah Mada sebagai pesaingnya.
Jabung Tarewes, Lembu Peteng, dan Ikal-Ikalan Bang yang dulu mengeroyok Nambi hingga tewas adalah bawahan Ra Kembar.
Ra Kembar berpendapat bahwa Sadeng dan Keta harus dihancurkan karena ingin melepaskan diri dari naungan Majapahit. Sadeng dan Keta bersiap melancarkan pemberontakan dengan melakukan perekrutan besar-besaran penduduk sipil untuk dijadikan prajurit.
Agar pertikaian antara Ra Kembar kontra Gajah Mada itu tidak berujung gawat, maka Tribhuana memimpin sendiri pasukan Majapahit untuk meredam pemberontakan di Sadeng dan Keta. Pemberontakan itu akhirnya berhasil dipadamkan.
Gajah Mada berperan besar dalam kesuksesan era Tribhuwana. Saat dilantik menjadi mahapatih pada 1334, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. Ia berikrar tidak akan merasakan kenikmatan duniawi sebelum berhasil mempersatukan Nusantara di bawah naungan Majapahit.
Pada era Tribhuwana Tunggadewi ekspansi besar-besaran dimulai. Tahun 1343, Majapahit menaklukkan Bali. Tiga tahun berselang, giliran kerajaan-kerajaan di kawasan lain di Nusantara, terutama di Sumatera, yang ditundukkan. Baca: Dosen AH jadi Otak Perusakan Perumahan Karyawan, 2 Kali Mangkir dari Panggilan Polisi.
Tribhuana menginginkan agar persoalan ini dapat diselesaikan dengan cara baik-baik. Orang-orang Sadeng dan Keta pernah menjadi bagian dari perjuangan Majapahit.
Selain itu juga diperkuat oleh banyak prajurit tangguh dan ada yang pernah menjadi panglima perang andalan Majapahit, termasuk Wirota Wiragati, pemimpin Sadeng.
Angkatan perang Sadeng diperkuat pasukan gajah, Gajah Mada yang sebelum menjadi mahapatih, diutus berunding dengan Sadeng dan Keta. Tapi pasukan Majapahit yang dipimpin Ra Kembar terlebih dulu mengepung Sadeng dan Keta sebelum kedatangan Gajah Mada yang membawa misi damai. Ra Kembar adalah salah satu perwira tinggi Majapahit dan menganggap Gajah Mada sebagai pesaingnya.
Jabung Tarewes, Lembu Peteng, dan Ikal-Ikalan Bang yang dulu mengeroyok Nambi hingga tewas adalah bawahan Ra Kembar.
Ra Kembar berpendapat bahwa Sadeng dan Keta harus dihancurkan karena ingin melepaskan diri dari naungan Majapahit. Sadeng dan Keta bersiap melancarkan pemberontakan dengan melakukan perekrutan besar-besaran penduduk sipil untuk dijadikan prajurit.
Agar pertikaian antara Ra Kembar kontra Gajah Mada itu tidak berujung gawat, maka Tribhuana memimpin sendiri pasukan Majapahit untuk meredam pemberontakan di Sadeng dan Keta. Pemberontakan itu akhirnya berhasil dipadamkan.
Gajah Mada berperan besar dalam kesuksesan era Tribhuwana. Saat dilantik menjadi mahapatih pada 1334, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. Ia berikrar tidak akan merasakan kenikmatan duniawi sebelum berhasil mempersatukan Nusantara di bawah naungan Majapahit.
Pada era Tribhuwana Tunggadewi ekspansi besar-besaran dimulai. Tahun 1343, Majapahit menaklukkan Bali. Tiga tahun berselang, giliran kerajaan-kerajaan di kawasan lain di Nusantara, terutama di Sumatera, yang ditundukkan. Baca: Dosen AH jadi Otak Perusakan Perumahan Karyawan, 2 Kali Mangkir dari Panggilan Polisi.
tulis komentar anda