Demo Membela George Floyd Kian Memanas, Empat Petugas Tertembak
Selasa, 02 Juni 2020 - 22:06 WIB
WASHINGTON - Demonstrasi mengecam kematian George Floyd di Amerika Serikat semakin memanas. Pihak kepolisian Amerika Serikat (AS) mengatakan empat petugas terkena tembakan setelah aksi protes di St. Louis yang awalnya berjalan damai berubah menjadi kekerasan. Para demonstran menghancurkan jendela dan mencuri barang-barang serta membakar pertokoan di daerah pusat kota.
Departemen Kepolisian dalam tweetnya pada Selasa (2/6/2020) pagi waktu setempat mengatakan para petugas dibawa ke rumah sakit dengan cedera yang diyakini tidak mengancam jiwa. Tidak jelas siapa yang menembak seperti dikutip dari Global News.
Kekacauan di St. Louis mengikuti aksi protes yang berlanjut di Missouri atas kematian George Floyd dan perlakuan polisi terhadap orang Afro-Amerika. Aksi demonstrasi juga terjadi di Kansas City dan Jefferson City. ( Baca:Amerika Kewalahan Atasi Demo yang Membela George Floyd )
Pada Senin sore, beberapa ratus orang berunjuk rasa secara damai di luar pusat peradilan di pusat Kota St. Louis, termasuk Wali Kota Lyda Krewson dan Direktur Keselamatan Publik St. Louis Jimmie Edwards. Para pengunjuk rasa kemudian berjalan ke Taman Nasional Gateway Arch dan kemudian ke Interstate 64 di dekatnya.
Beberapa saat kemudian, pengunjuk rasa berkumpul di depan markas polisi, tempat para petugas menembakkan gas air mata. Beberapa pengunjuk rasa menghancurkan jendela toko di pusat kota dan mencuri barang-barang dari dalam sebelum bangunan itu dibakar.
Aki protes ini bergabung dengan puluhan aksi yang sama di AS dan telah meningkat sejak kematian George Floyd pada 25 Mei lalu di Minneapolis. Floyd, seorang pria kulit hitam, yang diborgol tewas saat seorang perwira polisi kulit putih menekan lutut di lehernya.
Mantan perwira polisi yang terekam di video dengan lututnya di leher Floyd, Derek Chauvin, telah dituduh melakukan pembunuhan tingkat tiga. Tiga petugas lain yang terlibat dalam penangkapan Floyd juga telah dipecat, tetapi para aktivis meminta mereka untuk ditangkap.
Departemen Kepolisian dalam tweetnya pada Selasa (2/6/2020) pagi waktu setempat mengatakan para petugas dibawa ke rumah sakit dengan cedera yang diyakini tidak mengancam jiwa. Tidak jelas siapa yang menembak seperti dikutip dari Global News.
Kekacauan di St. Louis mengikuti aksi protes yang berlanjut di Missouri atas kematian George Floyd dan perlakuan polisi terhadap orang Afro-Amerika. Aksi demonstrasi juga terjadi di Kansas City dan Jefferson City. ( Baca:Amerika Kewalahan Atasi Demo yang Membela George Floyd )
Pada Senin sore, beberapa ratus orang berunjuk rasa secara damai di luar pusat peradilan di pusat Kota St. Louis, termasuk Wali Kota Lyda Krewson dan Direktur Keselamatan Publik St. Louis Jimmie Edwards. Para pengunjuk rasa kemudian berjalan ke Taman Nasional Gateway Arch dan kemudian ke Interstate 64 di dekatnya.
Beberapa saat kemudian, pengunjuk rasa berkumpul di depan markas polisi, tempat para petugas menembakkan gas air mata. Beberapa pengunjuk rasa menghancurkan jendela toko di pusat kota dan mencuri barang-barang dari dalam sebelum bangunan itu dibakar.
Aki protes ini bergabung dengan puluhan aksi yang sama di AS dan telah meningkat sejak kematian George Floyd pada 25 Mei lalu di Minneapolis. Floyd, seorang pria kulit hitam, yang diborgol tewas saat seorang perwira polisi kulit putih menekan lutut di lehernya.
Mantan perwira polisi yang terekam di video dengan lututnya di leher Floyd, Derek Chauvin, telah dituduh melakukan pembunuhan tingkat tiga. Tiga petugas lain yang terlibat dalam penangkapan Floyd juga telah dipecat, tetapi para aktivis meminta mereka untuk ditangkap.
(ihs)
tulis komentar anda