Belajar dari YouTube, Pemuda Asal Riau Nekat Edarkan Uang Palsu di Gowa
Jum'at, 08 Oktober 2021 - 18:15 WIB
SUNGGUMINASA - Kepolisian Resor (Polres) Gowa mengungkap kasus pencetakan dan peredaran uang palsu di wilayahnya pada akhir September lalu. Pelakunya ialah HH (28), pemuda asal Provinsi Riau. Ia ditangkap usai melakukan transaksi di sebuah BRI Link di Kecamatan Pattalasang, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel.
Kasubag Humas Polres Gowa , AKP Mangatas Tambunan, menyampaikan HH saat itu mentransfer uang Rp1 juta ke rekeningnya. Pasca transaksi, pemilik BRI Link curiga atas uang yang dikuasainya.
"Setelah diteliti dan diperiksa ternyata uang yang disetorkan pelaku adalah uang palsu . Kemudian pemilik BRI Link mengamankan terduga pelaku lalu melaporkan ke pihak kepolisian," kata Mangatas, Jumat (8/10).
Hasil interogasi terhadap HH, terungkap bahwa uang palsu dicetak di wilayah Kota Makassar, tepatnya di sebuah indekos milik rekannya pada Kamis (23/9) malam lalu. Sang pemuda mencetak uang palsu bermodal printer dan kertas HVS, serta pengetahuan yang diperolehnya setelah belajar dari YouTube .
Mangatas membenarkan pelaku belajar mencetak uang palsu dari media sosial YouTube. Setelah mengetahui cara mencetak lalu pelaku membeli printer dan kertas HVS. Selanjutnya, aksi pencetakan uang palsu dimulai.
Pelaku mulai mencetak uang palsu pada 23 September mulai pukul 19.00 Wita hingga 23.00 Wita. Total ada sebanyak 60 lembar uang palsu pecahan Rp100.000 yang dibuatnya.
Berselang dua hari, tepatnya pada akhir pekan, sang pemuda mulai mengedarkan uang palsu di berbagai warung tradisional. Modusnya dengan membeli berbagai kebutuhan dengan harapan agar uang palsu yang dikuasainya dapat bertukar menjadi uang asli.
"Jadi modus pelaku mencetak uang palsu dengan cara meng-copy uang asli menggunakan printer lalu diedarkan ke warung tradisional dengan harapan dapat berganti menjadi uang asli," kata dia.
Kasubag Humas Polres Gowa , AKP Mangatas Tambunan, menyampaikan HH saat itu mentransfer uang Rp1 juta ke rekeningnya. Pasca transaksi, pemilik BRI Link curiga atas uang yang dikuasainya.
"Setelah diteliti dan diperiksa ternyata uang yang disetorkan pelaku adalah uang palsu . Kemudian pemilik BRI Link mengamankan terduga pelaku lalu melaporkan ke pihak kepolisian," kata Mangatas, Jumat (8/10).
Hasil interogasi terhadap HH, terungkap bahwa uang palsu dicetak di wilayah Kota Makassar, tepatnya di sebuah indekos milik rekannya pada Kamis (23/9) malam lalu. Sang pemuda mencetak uang palsu bermodal printer dan kertas HVS, serta pengetahuan yang diperolehnya setelah belajar dari YouTube .
Mangatas membenarkan pelaku belajar mencetak uang palsu dari media sosial YouTube. Setelah mengetahui cara mencetak lalu pelaku membeli printer dan kertas HVS. Selanjutnya, aksi pencetakan uang palsu dimulai.
Pelaku mulai mencetak uang palsu pada 23 September mulai pukul 19.00 Wita hingga 23.00 Wita. Total ada sebanyak 60 lembar uang palsu pecahan Rp100.000 yang dibuatnya.
Berselang dua hari, tepatnya pada akhir pekan, sang pemuda mulai mengedarkan uang palsu di berbagai warung tradisional. Modusnya dengan membeli berbagai kebutuhan dengan harapan agar uang palsu yang dikuasainya dapat bertukar menjadi uang asli.
"Jadi modus pelaku mencetak uang palsu dengan cara meng-copy uang asli menggunakan printer lalu diedarkan ke warung tradisional dengan harapan dapat berganti menjadi uang asli," kata dia.
tulis komentar anda