Gubernur Sulsel: Pancasila, Rumusan dan Pedoman Berbangsa dan Bernegara
Selasa, 02 Juni 2020 - 11:53 WIB
MAKASSAR - Pancasila selalu menjadi penggerak dan pemersatu bangsa dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan. Nilai-nilai luhur Pancasila harus dihadirkan secara nyata dalam keseharian dan kehidupan masyarakat.
Hal itu ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo saat memperingati Hari Lahir Pancasila yang pada kali ini digelar melalui telekonferensi dari Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020).
Gubernur Sulsel juga menghadiri peringatan ini dari ruang kerjanya secara virtual. Peringatan Hari Lahir Pancasila pada tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Sebuah kondisi yang menguji daya juang sebagai bangsa, pengorbanan, kedisiplinan, kepatuhan, serta ketenangan dalam mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat.
“Dalam menghadapi semua ujian tersebut, kita bersyukur bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk menggerakkan kita, menggerakkan persatuan kita dalam mengatasi semua tantangan, menggerakkan rasa kepedulian kita untuk saling berbagi, memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan kita untuk meringankan beban seluruh anak negeri, dan menumbuhan daya juang kita dalam mengatasi setiap kesulitan dan tantangan yang kita hadapi,” kata Presiden dalam amanat yang disampaikan.
Nilai-nilai Pancasila harus terwujud nyata serta menjadi nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan, bekerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah, serta menjadi nilai yang terus bergelora dalam semangat rakyat Indonesia.
Tema yang diangkat tahun ini adalah “Pancasila Dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Menuju Indonesia Maju” yang diangkat dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini menjadi sangat relevan dengan situasi dan kondisi di tengah pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo, dalam amanatnya, mengajak seluruh Rakyat Indonesia untuk memperkokoh tali persatuan dan persaudaraan. Juga untuk saling membantu, menolong, bergotong royong, dan selalu optimistis bahwa bangsa kita adalah bangsa pemenang dalam menghadapi setiap tantangan yang menghadang.
Sementara, Nurdin Abdullah menyampaikan makna dari arti Pancasila sebagai dasar ideologi Indonesia. “Bagi saya bahwa Pancasila adalah dasar ideologi Negara Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman berkehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
Pancasila dijadikan dasar dan motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegera. Semua sila dari Pancasila juga tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah, karena Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan.
“Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah sila pertama dan utama yang mendasari keempat sila lainnya. Oleh karena itu, harus menjaga harmonisasi berbangsa dan bernegara, toleransi umat beragama juga dijaga, demi keutuhan NKRI,” terangnya.
Hal itu ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo saat memperingati Hari Lahir Pancasila yang pada kali ini digelar melalui telekonferensi dari Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020).
Gubernur Sulsel juga menghadiri peringatan ini dari ruang kerjanya secara virtual. Peringatan Hari Lahir Pancasila pada tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Sebuah kondisi yang menguji daya juang sebagai bangsa, pengorbanan, kedisiplinan, kepatuhan, serta ketenangan dalam mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat.
“Dalam menghadapi semua ujian tersebut, kita bersyukur bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk menggerakkan kita, menggerakkan persatuan kita dalam mengatasi semua tantangan, menggerakkan rasa kepedulian kita untuk saling berbagi, memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan kita untuk meringankan beban seluruh anak negeri, dan menumbuhan daya juang kita dalam mengatasi setiap kesulitan dan tantangan yang kita hadapi,” kata Presiden dalam amanat yang disampaikan.
Nilai-nilai Pancasila harus terwujud nyata serta menjadi nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan, bekerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah, serta menjadi nilai yang terus bergelora dalam semangat rakyat Indonesia.
Tema yang diangkat tahun ini adalah “Pancasila Dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Menuju Indonesia Maju” yang diangkat dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini menjadi sangat relevan dengan situasi dan kondisi di tengah pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo, dalam amanatnya, mengajak seluruh Rakyat Indonesia untuk memperkokoh tali persatuan dan persaudaraan. Juga untuk saling membantu, menolong, bergotong royong, dan selalu optimistis bahwa bangsa kita adalah bangsa pemenang dalam menghadapi setiap tantangan yang menghadang.
Sementara, Nurdin Abdullah menyampaikan makna dari arti Pancasila sebagai dasar ideologi Indonesia. “Bagi saya bahwa Pancasila adalah dasar ideologi Negara Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman berkehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
Pancasila dijadikan dasar dan motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegera. Semua sila dari Pancasila juga tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah, karena Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan.
“Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah sila pertama dan utama yang mendasari keempat sila lainnya. Oleh karena itu, harus menjaga harmonisasi berbangsa dan bernegara, toleransi umat beragama juga dijaga, demi keutuhan NKRI,” terangnya.
(ars)
tulis komentar anda