Banjir Rob Merendam Kantor Koramil, Polsek dan Camat Pekalongan Utara
Selasa, 02 Juni 2020 - 10:32 WIB
PEKALONGAN - Puncak banjir rob atau air pasang laut yang melanda Pekalongan , Jateng merendam sejumlah perkantoran, seperti Koramil, Polsek dan kantor Kecamatan. Praktis perkatoran lumpuh dan tak bisa digunakan melayani masyarakat.
Ketinggian air berkisar setengah meter hingga 1 meter sehingga seluruh akses jalan utama dan pemukiman warga di Pekalongan Utara terendam, Selasa (2/6/2020). (Baca juga: Puncak Banjir Rob di Pekalongan, Puluhan Lansia dan Anak Dievakuasi)
Dari pantauan di lapangan, akses masuk, ruang depan pelayanan, ruang anggota, ruang Danramil terendam air dengan ketinggian hingga sekitar 40 cm. Perumahan prajurit juga ikut terendam. (Baca juga: 40 Pedagang dan Pembeli Pasar Besar Palangkaraya Positif COVID-19)
Sedangkan kantor polsek juga terendam sekitar 30 cm. Ruang depan, ruangan pelayanan dan kantor Kapolsek serta ruang tahanan juga terendam banjir.
Banjir juga memaksa sejumlah ibu mencuci baju di depan Koramil. "Enggak bisa nyuci di rumah, karena khawatir listriknya korsleting dan tidak ada air bersih. Ini sudah berlangsung tiga hari, hari ini puncaknya. Terpaksa ya mencuci di sini," kata ibu Eko, salah satu warga Pekalongan Utara.
Meski banjir, dia beraktifitas memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan memakai sepatu bot. "Tetap masak di rumah, habis kalau beli enggak mantep dan boros," ujarnya.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, ada sekitar 150 orang warga yang mengungsi ke beberapa lokasi, seperti rumah susun dan musala. Selain itu ada yang memilih tinggal di rumah kerabat atau saudara yang tidak kebanjiran.
Ketinggian air berkisar setengah meter hingga 1 meter sehingga seluruh akses jalan utama dan pemukiman warga di Pekalongan Utara terendam, Selasa (2/6/2020). (Baca juga: Puncak Banjir Rob di Pekalongan, Puluhan Lansia dan Anak Dievakuasi)
Dari pantauan di lapangan, akses masuk, ruang depan pelayanan, ruang anggota, ruang Danramil terendam air dengan ketinggian hingga sekitar 40 cm. Perumahan prajurit juga ikut terendam. (Baca juga: 40 Pedagang dan Pembeli Pasar Besar Palangkaraya Positif COVID-19)
Sedangkan kantor polsek juga terendam sekitar 30 cm. Ruang depan, ruangan pelayanan dan kantor Kapolsek serta ruang tahanan juga terendam banjir.
Banjir juga memaksa sejumlah ibu mencuci baju di depan Koramil. "Enggak bisa nyuci di rumah, karena khawatir listriknya korsleting dan tidak ada air bersih. Ini sudah berlangsung tiga hari, hari ini puncaknya. Terpaksa ya mencuci di sini," kata ibu Eko, salah satu warga Pekalongan Utara.
Meski banjir, dia beraktifitas memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan memakai sepatu bot. "Tetap masak di rumah, habis kalau beli enggak mantep dan boros," ujarnya.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, ada sekitar 150 orang warga yang mengungsi ke beberapa lokasi, seperti rumah susun dan musala. Selain itu ada yang memilih tinggal di rumah kerabat atau saudara yang tidak kebanjiran.
(shf)
tulis komentar anda