Menteri Halim Iskandar Apresiasi Penanganan Desa Mandiri di Lamongan
Minggu, 26 September 2021 - 17:31 WIB
LAMONGAN - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengapresiasi langkah Pemkab Lamongan terkait program berkelanjutan atas 34 desa mandiri . Dari 34 desa itu, 10 di antaranya dijadikan pilot projeck yang menjadi pengungkit kemandirian perekonomian desa.
Diketahui, Kabupaten Lamongan dipilih untuk menjadi salah satu daerah pilot projeck Program Penanganan Kemiskinan Ekstrim di Jawa Timur dan diharapkan bisa dituntaskan pada 2024.
Baca juga: 5.600 Santri Pondok Lirboyo Ikuti Vaksinasi yang Digelar ISNU Jatim
“Penanganan secara simultan desa-desa mandiri mesti dilakukan tentunya dengan program yang berkelanjutan. Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memulai itu dengan mensinergikan sejumlah instansi maupun OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk bersama-sama menangani desa sehingga bisa menggerakkan perekonomian desa serta warga," katanya dalam rilisnya, Minggu (26/9/2021).
Sebelumnya, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menayangkan video dan slide paparan yang menggambarkan profil dan potensi 10 desa mandiri yang dijadikan best practise dari 34 desa mandiri di Kabupaten Lamongan. Bupati juga memaparkan program unggulan yang akan menjadi icon desa dan menjadi motor penggerak perekonomian desa-desa tersebut.
“Potensi desa-desa mandiri khususnya 10 Desa Mandiri yang kini ditangani DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) Lamongan serta Tim Pendamping Desa Lamongan sangat besar untuk diberdayakan. Ini akan menjadi kekuatan ekonomi luar biasa bila ditangani secara berkelanjutan dengan RamaSinta, yang saya harapkan bersinergi dengan semua stageholder,” ungkap Yuhronur Efendi
Bupati menekankan adanya kalaborasi berbagai sektor baik pemerintah maupun swasta yang bersama-sama memberdayakan potensi desa-desa mandiri yang ada secara berkelanjutan.
“Potensi yang terekam untuk 10 desa mandiri itu cukup beragam, mulai wisata riligius, wisata alam, industri kreatif, pasar desa, pengembangan alun-alun desa, pengolahan sampah terpadu multiyears, industri pengolahan air minum dan sentra budidaya Ikan. Desa-desa mandiri lainnya juga punya potensi beragam yang akan segera ditangani demi Lamongan Megilan dan Desa Berjaya” tegasnya.
Seperti diketahui 10 desa mandiri yang dimiliki Lamongan dari 34 desa mandiri yang ada terdiri atas Desa Paciran, Desa Tunggul, Desa Banjarwati, Desa Kranji, Desa Karanggeneng, Desa Latukan, Desa Sekaran, Desa Bulutengger, Desa Sedayulawas dan Desa Sugio.
Sebelumnya 10 ades dari desa-desa mandiri itu telah melakukan uji paparan publik dengan DPMD Lamongan. Video dan paparan program unggulan itu kemudian dikompilasikan dan disampaikan dihadapan Bupati Lamongan dan OPD terkait, pada Kamis (23/9/2021).
Diketahui, Kabupaten Lamongan dipilih untuk menjadi salah satu daerah pilot projeck Program Penanganan Kemiskinan Ekstrim di Jawa Timur dan diharapkan bisa dituntaskan pada 2024.
Baca juga: 5.600 Santri Pondok Lirboyo Ikuti Vaksinasi yang Digelar ISNU Jatim
“Penanganan secara simultan desa-desa mandiri mesti dilakukan tentunya dengan program yang berkelanjutan. Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memulai itu dengan mensinergikan sejumlah instansi maupun OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk bersama-sama menangani desa sehingga bisa menggerakkan perekonomian desa serta warga," katanya dalam rilisnya, Minggu (26/9/2021).
Sebelumnya, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menayangkan video dan slide paparan yang menggambarkan profil dan potensi 10 desa mandiri yang dijadikan best practise dari 34 desa mandiri di Kabupaten Lamongan. Bupati juga memaparkan program unggulan yang akan menjadi icon desa dan menjadi motor penggerak perekonomian desa-desa tersebut.
“Potensi desa-desa mandiri khususnya 10 Desa Mandiri yang kini ditangani DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) Lamongan serta Tim Pendamping Desa Lamongan sangat besar untuk diberdayakan. Ini akan menjadi kekuatan ekonomi luar biasa bila ditangani secara berkelanjutan dengan RamaSinta, yang saya harapkan bersinergi dengan semua stageholder,” ungkap Yuhronur Efendi
Bupati menekankan adanya kalaborasi berbagai sektor baik pemerintah maupun swasta yang bersama-sama memberdayakan potensi desa-desa mandiri yang ada secara berkelanjutan.
“Potensi yang terekam untuk 10 desa mandiri itu cukup beragam, mulai wisata riligius, wisata alam, industri kreatif, pasar desa, pengembangan alun-alun desa, pengolahan sampah terpadu multiyears, industri pengolahan air minum dan sentra budidaya Ikan. Desa-desa mandiri lainnya juga punya potensi beragam yang akan segera ditangani demi Lamongan Megilan dan Desa Berjaya” tegasnya.
Seperti diketahui 10 desa mandiri yang dimiliki Lamongan dari 34 desa mandiri yang ada terdiri atas Desa Paciran, Desa Tunggul, Desa Banjarwati, Desa Kranji, Desa Karanggeneng, Desa Latukan, Desa Sekaran, Desa Bulutengger, Desa Sedayulawas dan Desa Sugio.
Sebelumnya 10 ades dari desa-desa mandiri itu telah melakukan uji paparan publik dengan DPMD Lamongan. Video dan paparan program unggulan itu kemudian dikompilasikan dan disampaikan dihadapan Bupati Lamongan dan OPD terkait, pada Kamis (23/9/2021).
(msd)
tulis komentar anda