Kemandirian Kampung Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Desa
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong kemandirian kampung guna meningkatkan kesejahteraan warga desa.
Hal itu disampaikan Khofifah saat meresmikan ‘Kampoeng Mandiri’ RW V, Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya.
Menurutnya, Kampung Mandiri Kedung Baruk Surabaya menjadi kampung pertama yang menginisiasi adanya Kampung Mandiri di Jatim. “Ini suatu hal yang luar biasa. Karena ini berarti ada pemikirian out of the box. Dan ini merupakan buah kemandirian yang dilakukan oleh masyarakat,” katanya, Selasa (6/6/2023).
Kampung Mandiri di Kedung Baruk Surabaya ini merupakan buah inisiasi dari mantan Kapolres Surabaya Timur yang saat ini telah menjadi Pati Bintang Dua yaitu Irjen Pol Juansih.
“Saya mengapresiasi, karena fungsionalisasi setiap petak sangat efektif. Kita lihat di sini ada lapangan badminton, kemudian ada green school, ada budidaya ikan, kemudian ada hidroponik dan seterusnya,” katanya.
Baca juga: Petugas Pengisian ATM Bank Jatim Dijebloskan ke Tahanan, Diduga Embat Uang Negara Rp2,9 Miliar
Ketua Muslimat NU ini berharap, adanya Kampung Mandiri ini dapat naik menjadi Kampung Devisa. Tentunya, dirinya juga mengingatkan terdapat syarat untuk produk-produk yang diproduksi. "Hal ini dilakukan agar UMKM yang ada di Kampung Mandiri dapat meningkat menjadi Kampung Devisa," katanya.
Hal tersebut sejalan dengan misi Gubernur Khofifah, lantaran jika nanti kampung mandiri bisa naik kelas menjadi Kampung Devisa, akan ada bantuan pembiayaan dari pihak perbankan. Bahkan, ada juga pendampingan produk sehingga layak untuk dilakukan ekspor.
“Misalnya desainnya, kemudian akses pasarnya serta tim pendampingannya. Saat ini baru Desa Devisa termasuk Desa Mandiri. Desa Mandiri itu yang membuat indikator kemandirian Desa itu adalah Kemendes PDTT (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi),” imbuhnya.
Lebih lanjut mantan Menteri Sosial RI tersebut berharap, Kampung Mandiri di kawasan Kedung Baruk ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh kampung-kampung lainnya. "Tidak hanya di Surabaya dan Jatim melainkan di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Program Kampoeng Mandiri RW V Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Kota Surabaya Didik Edi Susilo mengatakan, adanya Kampung Mandiri ini diciptakan tak lepas dari Gubernur Khofifah yang menelurkan ide menginisiasi adanya Desa Mandiri di Jatim. “Kalau nanti Desa Mandiri dan Kampung Mandiri bisa berpasangan, Jatim akan menjadi daerah yang makmur,” ujarnya.
Didi menyatakan, warga Kampung Mandiri RW V, Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk siap menjadi mentor untuk menciptakan Kampung Mandiri di Jatim. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat yang tinggal diwilayah perkampungan dapat mandiri dan memberikan nilai tambah.
“Sehingga masyarakat maju mengikuti jaman, dan tentunya ini berkelanjutan. Disini swadaya masyarakat tinggi, apalagi kami bekerjasama dengan Pelindo yang membina kami untuk mendatangkan tamu dari luar negeri singgah ditempat kami,” kata Didi
Hal itu disampaikan Khofifah saat meresmikan ‘Kampoeng Mandiri’ RW V, Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya.
Menurutnya, Kampung Mandiri Kedung Baruk Surabaya menjadi kampung pertama yang menginisiasi adanya Kampung Mandiri di Jatim. “Ini suatu hal yang luar biasa. Karena ini berarti ada pemikirian out of the box. Dan ini merupakan buah kemandirian yang dilakukan oleh masyarakat,” katanya, Selasa (6/6/2023).
Kampung Mandiri di Kedung Baruk Surabaya ini merupakan buah inisiasi dari mantan Kapolres Surabaya Timur yang saat ini telah menjadi Pati Bintang Dua yaitu Irjen Pol Juansih.
“Saya mengapresiasi, karena fungsionalisasi setiap petak sangat efektif. Kita lihat di sini ada lapangan badminton, kemudian ada green school, ada budidaya ikan, kemudian ada hidroponik dan seterusnya,” katanya.
Baca juga: Petugas Pengisian ATM Bank Jatim Dijebloskan ke Tahanan, Diduga Embat Uang Negara Rp2,9 Miliar
Ketua Muslimat NU ini berharap, adanya Kampung Mandiri ini dapat naik menjadi Kampung Devisa. Tentunya, dirinya juga mengingatkan terdapat syarat untuk produk-produk yang diproduksi. "Hal ini dilakukan agar UMKM yang ada di Kampung Mandiri dapat meningkat menjadi Kampung Devisa," katanya.
Hal tersebut sejalan dengan misi Gubernur Khofifah, lantaran jika nanti kampung mandiri bisa naik kelas menjadi Kampung Devisa, akan ada bantuan pembiayaan dari pihak perbankan. Bahkan, ada juga pendampingan produk sehingga layak untuk dilakukan ekspor.
“Misalnya desainnya, kemudian akses pasarnya serta tim pendampingannya. Saat ini baru Desa Devisa termasuk Desa Mandiri. Desa Mandiri itu yang membuat indikator kemandirian Desa itu adalah Kemendes PDTT (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi),” imbuhnya.
Lebih lanjut mantan Menteri Sosial RI tersebut berharap, Kampung Mandiri di kawasan Kedung Baruk ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh kampung-kampung lainnya. "Tidak hanya di Surabaya dan Jatim melainkan di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Program Kampoeng Mandiri RW V Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Kota Surabaya Didik Edi Susilo mengatakan, adanya Kampung Mandiri ini diciptakan tak lepas dari Gubernur Khofifah yang menelurkan ide menginisiasi adanya Desa Mandiri di Jatim. “Kalau nanti Desa Mandiri dan Kampung Mandiri bisa berpasangan, Jatim akan menjadi daerah yang makmur,” ujarnya.
Didi menyatakan, warga Kampung Mandiri RW V, Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk siap menjadi mentor untuk menciptakan Kampung Mandiri di Jatim. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat yang tinggal diwilayah perkampungan dapat mandiri dan memberikan nilai tambah.
“Sehingga masyarakat maju mengikuti jaman, dan tentunya ini berkelanjutan. Disini swadaya masyarakat tinggi, apalagi kami bekerjasama dengan Pelindo yang membina kami untuk mendatangkan tamu dari luar negeri singgah ditempat kami,” kata Didi
(msd)