Jukir Wanita Dirampok OTK, Tubuh dan Wajahnya Penuh Luka Lebam
Kamis, 23 September 2021 - 20:32 WIB
MAKASSAR - Seorang juru parkir renta, bernama Hasriani Dg Caya menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan saat bekerja.
Nenek 62 tahun ini dikeroyok orang tak dikenal di Jalan Andalas, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Senin 13 September 2021 sekira Pukul 03.00 Wita.
Kejadian naas ini baru diketahui setelah sebuah komunitas berbagi di Makassar menyambangi kediamannya tidak jauh dari lokasi Dg Caya dijahati. Video enam slide yang diposting akun Instagram @ayoberbagimakassar memperlihatkan kondisi pasca penganiayaan yang dialami jukir renta tersebut.
Founder Ayo berbagi makassar, Hilda Handayani mengaku kaget saat mendapati wajah Dg Caya penuh luka lebam di area mata, pelipis, jidat, hidung, dan bibirnya. Dia bilang kala itu pihaknya menemui Dg Caya pada Sabtu 18 September, malam. Tujuan awalnya untuk memberikan bantuan dari para relawan.
Dg Caya tinggal di dalam gang sempit berbentuk bangunan semi permanen dengan konstruksi kayu bertingkat dua. Hilda menjelaskan rumah itu didiami tujuh orang. "Satu orang anak perempuan, satu menantu, sama empat orang cucu. Di situ semua tinggal di rumah panggung," ucapnya kepada KORAN SINDO, Kamis (23/9/2021).
Hilda menceritakan kronologis kejadian menurut keterangan dari Dg Caya. "Nenek itu tidur, tiba-tiba didatangi tiga orang, langsung memukul muka, ditinju. Mau cabut pisaunya, jadi nenek bilang 'jangan bunuh saya, ambil saja uang di tas ku'. Setelah itu dibawa kaburmi itu uang hasil kerjanya sehari semalam kodong," tuturnya.
Dia melanjutkan pengeroyokan berlangsung cukup lama, sampai berjam-jam. "Dadanya ditendang juga beberapa kali, dibanting, dipegang rambutnya baru dihantam (kepalanya)ke tembok. Tidak ada yang tolong, karena jam tiga subuh. Hampir dua jam katanya nenek, banyak sekali darahnya," ungkapnya.
Akibat penganiayaan itu, lanjutnya, Dg Caya mengalami trauma. Belum ada angka pasti berapa nilai uang yang diambil para terduga pelaku. "Kalau penyebabnya kurang tahu, tapi dibilang nenek ada (pelaku) yang tidak bayar parkir, terus ditunggu sama nenek tidak kembali. Pas datang itu, mungkin itumi orang langsung mengeroyok," tutur Hilda.
Nenek 62 tahun ini dikeroyok orang tak dikenal di Jalan Andalas, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Senin 13 September 2021 sekira Pukul 03.00 Wita.
Kejadian naas ini baru diketahui setelah sebuah komunitas berbagi di Makassar menyambangi kediamannya tidak jauh dari lokasi Dg Caya dijahati. Video enam slide yang diposting akun Instagram @ayoberbagimakassar memperlihatkan kondisi pasca penganiayaan yang dialami jukir renta tersebut.
Founder Ayo berbagi makassar, Hilda Handayani mengaku kaget saat mendapati wajah Dg Caya penuh luka lebam di area mata, pelipis, jidat, hidung, dan bibirnya. Dia bilang kala itu pihaknya menemui Dg Caya pada Sabtu 18 September, malam. Tujuan awalnya untuk memberikan bantuan dari para relawan.
Dg Caya tinggal di dalam gang sempit berbentuk bangunan semi permanen dengan konstruksi kayu bertingkat dua. Hilda menjelaskan rumah itu didiami tujuh orang. "Satu orang anak perempuan, satu menantu, sama empat orang cucu. Di situ semua tinggal di rumah panggung," ucapnya kepada KORAN SINDO, Kamis (23/9/2021).
Hilda menceritakan kronologis kejadian menurut keterangan dari Dg Caya. "Nenek itu tidur, tiba-tiba didatangi tiga orang, langsung memukul muka, ditinju. Mau cabut pisaunya, jadi nenek bilang 'jangan bunuh saya, ambil saja uang di tas ku'. Setelah itu dibawa kaburmi itu uang hasil kerjanya sehari semalam kodong," tuturnya.
Dia melanjutkan pengeroyokan berlangsung cukup lama, sampai berjam-jam. "Dadanya ditendang juga beberapa kali, dibanting, dipegang rambutnya baru dihantam (kepalanya)ke tembok. Tidak ada yang tolong, karena jam tiga subuh. Hampir dua jam katanya nenek, banyak sekali darahnya," ungkapnya.
Akibat penganiayaan itu, lanjutnya, Dg Caya mengalami trauma. Belum ada angka pasti berapa nilai uang yang diambil para terduga pelaku. "Kalau penyebabnya kurang tahu, tapi dibilang nenek ada (pelaku) yang tidak bayar parkir, terus ditunggu sama nenek tidak kembali. Pas datang itu, mungkin itumi orang langsung mengeroyok," tutur Hilda.
tulis komentar anda