Blusukan Naik Motor, Eri Cahyadi Mengaku Tak Nyaman Kerja di Balik Meja
Senin, 13 September 2021 - 16:40 WIB
SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memiliki gaya tersendiri untuk datang ke kampung-kampung. Mantan Ketua Bappeko Surabaya itu blusukan naik motor ke berbagai wilayah.
Saat ini, setiap hari Eri keliling Surabaya dengan menggunakan sepeda motor kesayangannya. Motoran keliling Surabaya itu dilakukan sambil mendengarkan keluhan dan aspirasi warga.
Bahkan, jika ada warga yang membutuhkan langkah cepat dari Pemkot Surabaya, dia pun langsung membantunya. Jajaran Pemkot Surabaya diminta gerak cepat dalam membantu warga tersebut.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Tekankan PTM Dilaksanakan dengan Penuh Kehati-hatian
Baginya, cara ini efektif untuk menyerap aspirasi masyarakat, sehingga kebijakan yang diambil pun juga bisa lebih cepat. “Dengan cara seperti ini, saya berharap aspirasi masyarakat yang belum tertampung bisa segera dimengerti, sehingga langkah dan kebijakan yang harus kita ambil juga bisa lebih cepat,” kata Eri, Senin (13/9/2021)
Eri juga mengakui bahwa dirinya tidak suka bekerja di belakang meja, karena kalau bekerja di belakang meja, tidak bisa mengerti tentang kebutuhan warganya yang sebenarnya.
“Jadi, saya senangnya turun ke bawah. Terus kenapa naik motor? Karena lebih cepat. Kalau naik mobil saya mungkin hanya dapat 2 tempat, tapi kalau pakai motor bisa dapat banyak tempat, ternyata naik motor enak. Eling (ingat) zaman masa SMA,” ungkapnya.
Baca juga: Awas! Jatim Selatan Rawan Bencana, Simulasi BMKG: Gempa M8,7 Picu Tsunami 25-28 Meter
Dengan model seperti ini, ia berharap aspirasi masyarakat yang belum terserap bisa dimengerti. Bahkan, ia juga berharap model-model pendekatan seperti ini juga dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya.
Ia mencontohkan, apabila wali kotanya bisa ngantor di kelurahan, maka seharusnya Camat bisa ngantor di Balai RW keliling setiap harinya. Begitu juga Lurahnya bisa ngantor di Balai RT keliling setiap harinya. “Dari situlah ditarik aspirasi masyarakat, apa yang belum terpenuhi langsung dicarikan solusi untuk memenuhinya,” katanya.
Eri juga tidak mengharuskan para camat dan lurah itu untuk keliling menggunakan sepeda motor seperti dirinya. Bagi dia, silahkan mereka menggunakan kendaraan apapun mulai dari sepeda motor atau mobil.
“Terserah pakai motor atau mobil, yang paling penting adalah menyerap aspirasi masyarakat supaya bisa didengar oleh pejabat Pemkot Surabaya, sehingga langkah dan kebijakan juga bisa lebih cepat. Mari kita bersama-sama membahagiakan dan mensejahterakan warga Kota Surabaya,” katanya.
Saat ini, setiap hari Eri keliling Surabaya dengan menggunakan sepeda motor kesayangannya. Motoran keliling Surabaya itu dilakukan sambil mendengarkan keluhan dan aspirasi warga.
Bahkan, jika ada warga yang membutuhkan langkah cepat dari Pemkot Surabaya, dia pun langsung membantunya. Jajaran Pemkot Surabaya diminta gerak cepat dalam membantu warga tersebut.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Tekankan PTM Dilaksanakan dengan Penuh Kehati-hatian
Baginya, cara ini efektif untuk menyerap aspirasi masyarakat, sehingga kebijakan yang diambil pun juga bisa lebih cepat. “Dengan cara seperti ini, saya berharap aspirasi masyarakat yang belum tertampung bisa segera dimengerti, sehingga langkah dan kebijakan yang harus kita ambil juga bisa lebih cepat,” kata Eri, Senin (13/9/2021)
Eri juga mengakui bahwa dirinya tidak suka bekerja di belakang meja, karena kalau bekerja di belakang meja, tidak bisa mengerti tentang kebutuhan warganya yang sebenarnya.
“Jadi, saya senangnya turun ke bawah. Terus kenapa naik motor? Karena lebih cepat. Kalau naik mobil saya mungkin hanya dapat 2 tempat, tapi kalau pakai motor bisa dapat banyak tempat, ternyata naik motor enak. Eling (ingat) zaman masa SMA,” ungkapnya.
Baca juga: Awas! Jatim Selatan Rawan Bencana, Simulasi BMKG: Gempa M8,7 Picu Tsunami 25-28 Meter
Dengan model seperti ini, ia berharap aspirasi masyarakat yang belum terserap bisa dimengerti. Bahkan, ia juga berharap model-model pendekatan seperti ini juga dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya.
Ia mencontohkan, apabila wali kotanya bisa ngantor di kelurahan, maka seharusnya Camat bisa ngantor di Balai RW keliling setiap harinya. Begitu juga Lurahnya bisa ngantor di Balai RT keliling setiap harinya. “Dari situlah ditarik aspirasi masyarakat, apa yang belum terpenuhi langsung dicarikan solusi untuk memenuhinya,” katanya.
Eri juga tidak mengharuskan para camat dan lurah itu untuk keliling menggunakan sepeda motor seperti dirinya. Bagi dia, silahkan mereka menggunakan kendaraan apapun mulai dari sepeda motor atau mobil.
“Terserah pakai motor atau mobil, yang paling penting adalah menyerap aspirasi masyarakat supaya bisa didengar oleh pejabat Pemkot Surabaya, sehingga langkah dan kebijakan juga bisa lebih cepat. Mari kita bersama-sama membahagiakan dan mensejahterakan warga Kota Surabaya,” katanya.
(shf)
tulis komentar anda