Setahun Pimpin Jatim, Khofifah Pamer Keberhasilan

Senin, 13 April 2020 - 14:58 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan LKPj di hadapan DPRD Jatim, Senin (13/4/2020). FOTO/SINDOnews/Lukman Hakim
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa genap satu tahun memimpin Jatim. Melalui Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur tahun anggaran 2019 kepada DPRD Jatim yang disampaikan dalam rapat Paripurna di Kantor DPRD Jatim, Kota Surabaya, Kamis (13/4/2020), Khofifah pun pamer berbagai keberhasilan.

Didampingi Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Khofifah menyampaikan laporan berbagai program pembangunan selama 2019 dihadapan Ketua DPRD Jatim Kusnadi dan para wakil ketua serta anggota DPRD Provinsi Jatim.

Khofifah resmî memimpin Jatim pada 13 Februari 2019. Dalam paparannya, Khofifah mengatakan pendapatan daerah Pemprov Jatim sebesar Rp33,42 triliun terealisasi 100,08% atau sebesar Rp 33,45 triliun. Lalu, belanja daerah yang direalisasikan sebesar Rp34 triliun atau sebesar 89,48% dari rencana sebesar Rp38 triliun.



“Pendapatan tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah Rp19,32 triliun, dana perimbangan sebesar Rp17,94 triliun, dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp186,39 miliar," ungkap Khofifah.

Adapun pertumbuhan ekonomi Jatim, kata dia, selama kurun waktu 2019 melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yakni di angka 5,52%. Pertumbuhan nasional Indonesia berada di kisaran 5,02%.

Sementara capaian PDRB per kapita tahun 2019 juga meningkat sebesar 6,89% dari 55,43 juta di tahun 2018 menjadi 59,25 juta di tahun 2019. Artinya, secara rerata tingkat kesejahteraan masyarakat Jatim juga mengalami peningkatan.

Kinerja perekonomian yang membaik tersebut, lanjut Khofifah, juga diiringi kinerja inflasi 2019 yang cukup terkendali. Laju inflasi tahun kalender sampai dengan Desember 2019 mencapai 2,12%, lebih rendah dibanding inflasi tahun kalender Desember 2018 sebesar 2,86%. “Dibanding provinsi lain di Pulau Jawa, laju inflasi di Jawa Timur adalah yang paling rendah. Pun, jika dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 2,72%,” terangnya.

Selanjutnya, pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim. Di mana selama tiga tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan. Yaitu masing-masing 70,27 (tahun 2017), 70,77 (tahun 2018), dan terus meningkat mencapai 71,50 pada tahun 2019. “Yang membanggakan, capaian tahun 2019 tumbuh sebesar 1,03%, tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan pada tujuh tahun terakhir (2013-2019) sebesar 0,99%,” paparnya.

Dalam hal persentase penduduk miskin, per September 2019, penduduk miskin sebesar 10,20%. Angka ini menurun sebesar 0,65% dibanding September 2018 sebesar 10,85%. Secara absolut, jumlah penduduk miskin Jatim pada September 2019 sebesar 4.056.000 jiwa, menurun sebesar 236.150 jiwa dibanding September 2018 sebesar 4.292.150 jiwa.

Penurunan penduduk miskin tahun 2019 ini adalah terbesar sejak tahun 2013, serta memberikan kontribusi sebesar 26,57% terhadap penurunan jumlah penduduk miskin secara nasional.

“Dalam hal capaian Indeks Gini, Jawa Timur berada diangka 0,364 atau turun sebesar 0,007 poin dibandingkan tahun 2018 sebesar 0,371. Ini merupakan capaian terendah dalam kurun waktu enam tahun (2013-2018). Artinya, ketimpangan di Jawa Timur makin sempit,” pungkas Khofifah.
(agn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content