Ibu dan Anak Gadisnya Dibunuh di Subang, Polisi: Kejadian di TKP Sangat Rapi
Jum'at, 03 September 2021 - 16:15 WIB
Erdi menerangkan bahwa tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan tersebut sangat minim penerangan. Bahkan, kata Erdi, pihaknya pun perlu menggandeng pihak lain, seperti Dinas Perhubungan (Dishub) untuk menganalisa kamera pengawas atau CCTV yang diduga merekam orang-orang yang berada di TKP saat peristiwa itu terjadi, tak terkecuali pelaku pembunuhan itu.
"Kita butuh kehati-hatian, kita juga butuh menggandeng pihak lain seperti Dishub yang punya CCTV dengan resolusi yang lebih bagus," ujarnya.
Begitu juga analalisa terhadap gadget-gadget yang merupakan proses digitalisasi karena satu per satu memiliki peran yang berbeda. "Ini yang kita singkronisasikan, kita kemas, sehingga kita bisa analisa," jelasnya.
Selain proses yang membutuhkan waktu tersebut, Erdi mengakui bahwa TKP pembunuhan memang sangat rapi. Erdi tak mengelak jika kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab belum terungkapnya pelaku pembunuhan.
"Jadi kita memang sangat membutuhkan waktu karena di TKP sendiri kita akui kejadian itu sangat rapi. Tentunya kita mencari pembuktian bukan di TKP saja, tapi kita akan menarik mundur perkiraan perkiraan waktu berdasarkam kematian kedua korban tersebut," katanya.
Erdi juga mengatakan bahwa pihaknya memang memiliki alat-alat canggih untuk mendeteksi tindak kejahatan, seperti peristiwa pembunuhan itu.
"Namun, ini proses terjadinya sebuah pembunuhan di mana proses itu harus dipelajari karena di sini kita melihat ada beberapa orang dan jam-jam tertentu ada di lokasi tersebut, ini satu per satu ini akan kita gali," katanya.
Sebelumnya, Erdi mengungkapkan bahwa selain melakukan rekonstruksi ulang, jajaran penyidik Polda Jabar dan Polres Subang juga melakukan analisa digital terhadap telepon genggam dan provider korban dan keluarga. Adapun terkait telepon genggam korban yang hilang, pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Itu masalah hilang atau tidaknya (HP korban) saya belum monitor, tapi hasil-hasil tersebut menjadi konsumsi penyidik. Kita tidak bisa menyampaikan kepada umum hasil-hasilnya, tapi penyidik masih mendalami, menganalisa hasil-hasil yang didapat," terangnya.
Meski begitu, Erdi tidak merinci telepon genggam milik siapa saja yang dianalisa penyidik untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan sadis itu.
"Kita butuh kehati-hatian, kita juga butuh menggandeng pihak lain seperti Dishub yang punya CCTV dengan resolusi yang lebih bagus," ujarnya.
Begitu juga analalisa terhadap gadget-gadget yang merupakan proses digitalisasi karena satu per satu memiliki peran yang berbeda. "Ini yang kita singkronisasikan, kita kemas, sehingga kita bisa analisa," jelasnya.
Selain proses yang membutuhkan waktu tersebut, Erdi mengakui bahwa TKP pembunuhan memang sangat rapi. Erdi tak mengelak jika kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab belum terungkapnya pelaku pembunuhan.
"Jadi kita memang sangat membutuhkan waktu karena di TKP sendiri kita akui kejadian itu sangat rapi. Tentunya kita mencari pembuktian bukan di TKP saja, tapi kita akan menarik mundur perkiraan perkiraan waktu berdasarkam kematian kedua korban tersebut," katanya.
Erdi juga mengatakan bahwa pihaknya memang memiliki alat-alat canggih untuk mendeteksi tindak kejahatan, seperti peristiwa pembunuhan itu.
"Namun, ini proses terjadinya sebuah pembunuhan di mana proses itu harus dipelajari karena di sini kita melihat ada beberapa orang dan jam-jam tertentu ada di lokasi tersebut, ini satu per satu ini akan kita gali," katanya.
Sebelumnya, Erdi mengungkapkan bahwa selain melakukan rekonstruksi ulang, jajaran penyidik Polda Jabar dan Polres Subang juga melakukan analisa digital terhadap telepon genggam dan provider korban dan keluarga. Adapun terkait telepon genggam korban yang hilang, pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Itu masalah hilang atau tidaknya (HP korban) saya belum monitor, tapi hasil-hasil tersebut menjadi konsumsi penyidik. Kita tidak bisa menyampaikan kepada umum hasil-hasilnya, tapi penyidik masih mendalami, menganalisa hasil-hasil yang didapat," terangnya.
Meski begitu, Erdi tidak merinci telepon genggam milik siapa saja yang dianalisa penyidik untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan sadis itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda