Aksi Demo Membela George Floyd Membuat Gedung Putih Dilockdown
Sabtu, 30 Mei 2020 - 16:02 WIB
WASHINGTON - Aksi demontrasi atas kematian George Floyd , seorang warga kulit hitam, oleh pihak kepolisian Minneapolis membuat Pemerintah Amerika Serikat menutup semua akses atau lockdown kawasan Gedung Putih, kantor Presiden Donald Trump. Penutupan kawasan Gedung Putih karena aksi demo itu semakin meluas ke seluruh Amerika.
Di Minneapolis, para demonstran menyerang polisi. Di New York, polisi menangkapi para demonstran. Sedangkan di Ibu Kota AS, Washington DC, massa demonstran membanjiri jalan-jalan.
Sehari sebelumnya, Jumat kemarin (29/5/2020), aksi demo juga pecah di Atlanta. Sejumlah demonstran melakukan perusakan terhadap kantor berita CNN ketika bentrok terjadi dengan aparat kepolisian. Para pendemo melempari kaca-kaca kantor dengan berbagai benda. ( Baca:Demonstran AS Bakar Kantor Polisi Protes Pembunuhan George Floyd )
Pejabat Dinas Rahasia (Secret Sevice) menempatkan kediaman Presiden AS dalam siaga tinggi sebagai tanggapan terhadap massa yang berkumpul di Washington DC untuk memprotes kematian George Floyd , 46.
Seperti diketahui, pada Senin lalu, pria kulit hitam yang tak bersenjata itu dituduh menggunakan uang kertas palsu. Dia diborgol dan lehernya dicekik polisi dengan lutut hingga tak bisa bernapas dan akhirnya meninggal.
Ketika dicekik, Floyd sudah mengatakan bahwa dirinya tak bisa bernapas. Tapi sang polisi tetap saja mencekik leher Floyd. Video detik-detik pembunuhan terhadap Floyd itu viral dan memicu kemarahan publik Amerika.
Mengutip laporan USA Today, Sabtu (30/5/2020), agen Secret Service terlihat menangkap setidaknya satu demonstran di depan Gedung Putih.
Di Minneapolis, para demonstran menyerang polisi. Di New York, polisi menangkapi para demonstran. Sedangkan di Ibu Kota AS, Washington DC, massa demonstran membanjiri jalan-jalan.
Sehari sebelumnya, Jumat kemarin (29/5/2020), aksi demo juga pecah di Atlanta. Sejumlah demonstran melakukan perusakan terhadap kantor berita CNN ketika bentrok terjadi dengan aparat kepolisian. Para pendemo melempari kaca-kaca kantor dengan berbagai benda. ( Baca:Demonstran AS Bakar Kantor Polisi Protes Pembunuhan George Floyd )
Pejabat Dinas Rahasia (Secret Sevice) menempatkan kediaman Presiden AS dalam siaga tinggi sebagai tanggapan terhadap massa yang berkumpul di Washington DC untuk memprotes kematian George Floyd , 46.
Seperti diketahui, pada Senin lalu, pria kulit hitam yang tak bersenjata itu dituduh menggunakan uang kertas palsu. Dia diborgol dan lehernya dicekik polisi dengan lutut hingga tak bisa bernapas dan akhirnya meninggal.
Ketika dicekik, Floyd sudah mengatakan bahwa dirinya tak bisa bernapas. Tapi sang polisi tetap saja mencekik leher Floyd. Video detik-detik pembunuhan terhadap Floyd itu viral dan memicu kemarahan publik Amerika.
Mengutip laporan USA Today, Sabtu (30/5/2020), agen Secret Service terlihat menangkap setidaknya satu demonstran di depan Gedung Putih.
(ihs)
tulis komentar anda