Khamenei Ledek AS Terkait Pembunuhan George Floyd

Sabtu, 30 Mei 2020 - 13:59 WIB
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Foto/REUTERS
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei ikut mengomentari demonstrasi dan kerusuhan di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat (AS) setelah pembunuhan pria kulit hitam George Floyd oleh polisi setempat.

Melalui media sosial, pemimpin rezim para Mullah itu meledek Amerika dengan mengungkap jejak-jejak kelam terkait kejahatan rasial di Amerika. Dia berpendapat apa yang terjadi di Minneapolis saat ini menunjukkan bahwa AS itu jahat seperti di masa lalu.

Video yang di-posting oleh akun Twitter @Khamenei_tv menggabungkan gambar perdagangan budak transatlantik, gerakan hak-hak sipil AS dan kebrutalan polisi modern, dengan ditambahi komentar mengenai masalah rasial di AS. Dia juga menambahkan tanda pagar #ICantBreathdan #BlackLivesMatterdi akhir posting. (Baca jujga: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )



"Masalah rasisme belum terpecahkan di negara yang mengklaim mendukung kebebasan dan hak asasi manusia," bunyi keterangan dalam video yang diunggah akun tersebut dan di-retweet akun resmi Khamenei, @Khamenei_ir.



“Manusia, untuk kulit hitamnya, tidak memiliki kepastian untuk hidup dalam masyarakat itu. Jika perlu, seorang polisi dapat memukulinya hingga mati, karena kulitnya yang berwarna!," lanjut keterangan di video tersebut.

Kesimpulan dari video yang diunggah menunjukkan gambar pria kulit hitam Eric Garner yang dibunuh perwira polisi New York Daniel Pantaleo pada Juli 2014. "Terlepas dari kenyataan bahwa orang Afrika-Amerika hanya mewakili 13 persen dari masyarakat Amerika, 25 persen dari korban kebrutalan polisi (adalah warga) berkulit hitam," imbuh posting tersebut. (Baca juga: Demonstran Pro George Floyd Marah di Seluruh AS, Gedung Putih Lockdown )

Pemimpin Tertinggi Iran itu baru-baru ini mendapat kecaman atas pernyataan kerasnya terhadap rezim Zionis di Israel. Khamenei dalam tweet 20 Mei lalu mengatakan Iran akan mendukung dan membantu negara atau kelompok mana pun di mana saja dalam perjuangannya melawan Israel.

"Melenyapkan rezim Zionis tidak berarti melenyapkan orang-orang Yahudi. Kami tidak menentang orang-orang Yahudi. Itu berarti menghapuskan rezim yang dipaksakan dan Muslim, Kristen serta Yahudi Palestina memilih pemerintah mereka sendiri dan mengusir preman-preman seperti Netanyahu," paparnya merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More