Kasus COVID-19 Meroket hingga 5 Ribu per Hari, Ridwan Kamil: 4 Ribu Kasus Lama
Kamis, 26 Agustus 2021 - 23:42 WIB
"Setelah data kasus lama diverifikasi, kita sepakat meng-update data secara bertahap selama tiga hari pada 24-26 Agustus 2021, sehingga terjadi ledakan seperti itu. Ini sebenarnya lebih kepada untuk membersihkan data. Sehingga, data sesuai dengan apa yang ada di lapangan," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris melaporkan bahwa data hasil rekonsiliasi antara NAR Kemenkes dan Pusat Informasi COVID-19 Kota Depok (Picodep) per 26 Agustus 2021 yakni 103.230 kasus terkonfirmasi COVID-19, 97.809 kasus sembuh, dan 2.011 kasus meninggal dunia.
"Dengan demikian kasus konfirmasi aktif di Kota Depok per tanggal 26 Agustus 2021 sebanyak 3.410 kasus (3,3 persen)," katanya.
Idris pun menyampaikan terima kasih kepada Kemenkes RI dan Pemprov Jabar yang telah bersama-sama menyelesaikan rekonsiliasi data COVID-19 sekaligus sebagai respons dari permohonan rekonsiliasi data yang disampaikan oleh Kota Depok.
"Kami menyadari bahwa data adalah vital sebagai basis dalam perumusan kebijakan. Segala kekurangan dalam sistem dan mekanisme pelaporan baik di daerah maupun di pusat yang berlaku saat ini. Semoga dapat diperbaiki bersama-sama, agar seluruh data kasus COVID-19 dari beragam sumber baik auto verif maupun non-auto verif yang sudah diklarifikasi dapat diinput seluruhnya di aplikasi NAR," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris melaporkan bahwa data hasil rekonsiliasi antara NAR Kemenkes dan Pusat Informasi COVID-19 Kota Depok (Picodep) per 26 Agustus 2021 yakni 103.230 kasus terkonfirmasi COVID-19, 97.809 kasus sembuh, dan 2.011 kasus meninggal dunia.
"Dengan demikian kasus konfirmasi aktif di Kota Depok per tanggal 26 Agustus 2021 sebanyak 3.410 kasus (3,3 persen)," katanya.
Idris pun menyampaikan terima kasih kepada Kemenkes RI dan Pemprov Jabar yang telah bersama-sama menyelesaikan rekonsiliasi data COVID-19 sekaligus sebagai respons dari permohonan rekonsiliasi data yang disampaikan oleh Kota Depok.
"Kami menyadari bahwa data adalah vital sebagai basis dalam perumusan kebijakan. Segala kekurangan dalam sistem dan mekanisme pelaporan baik di daerah maupun di pusat yang berlaku saat ini. Semoga dapat diperbaiki bersama-sama, agar seluruh data kasus COVID-19 dari beragam sumber baik auto verif maupun non-auto verif yang sudah diklarifikasi dapat diinput seluruhnya di aplikasi NAR," ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda