Kesadaran Literasi di Era Digital Harus Diimbangi Wawasan Kebangsaan
Sabtu, 21 Agustus 2021 - 19:23 WIB
Pria yang juga rohaniawan Katolik ini juga memberikan pandangannya melalui kacamata ajaran agama bahwa pada hakikatnya adalah berdosa besar dan sebuah pelanggaran perintah Tuhan jika seseorang dengan sengaja, tahu dan mau melakukan ujaran kebencian.
"Ujaran kebencian, fitnah, dan provokasi adalah dosa besar karena sejatinya hal tersebut membawa kehancuran kepada martabat kemanusiaan," ujarnya.
Dia berpendapat bahwa pemerintah harus berupaya mendorong daya tangkal masyarakat dengan membentuk komunitas literasi di tengah masyarakat, sebagai perlawanan terhadap kelompok atau oknum yang berupaya memecah belah persatuan dan keutuhan negara.
"Pemerintah harus mendorong komunitas literasi untuk memberikan edukasi di tengah masyarakat, hal ini sebagai gerakan perlawanan kita terhadap kelompok yang mengancam persatuan dan keutuhan negara," tegas Romo Benny, panggilan akrabnya.
Diaa juga berpesan agar bangsa ini dapat keluar dari problem yang tengah menjerat dengan bersama-sama berkolaborasi misalnya dengan saling tolong menolong, menggalang dana kemanusiaan untuk sesama yang membutuhkan bantuan.
"Kedua, menampilkan positifisme di media sosial dan ruang-ruang publik agar masyarakat secara keseluruhan memiliki pemahaman yang positif atas bangsa ini ke depannya," ucapnya.
Dia berharap dengan menampilkan hal-hal positif dan optimisme masyarakat di ruang publik serta media sosial dapat berguna untuk mengurangi pertentangan, konflik-konflik dan perang opini yang tidak produktif, karena sejatinya persatuan akan kokoh jika tanpa arogansi didalamnya.
"Kedepannya mari menjadi bangsa yang produktif, inovatif, inspiratif untuk kemajuan bangsa dan negara kita," ujarnya.
"Ujaran kebencian, fitnah, dan provokasi adalah dosa besar karena sejatinya hal tersebut membawa kehancuran kepada martabat kemanusiaan," ujarnya.
Dia berpendapat bahwa pemerintah harus berupaya mendorong daya tangkal masyarakat dengan membentuk komunitas literasi di tengah masyarakat, sebagai perlawanan terhadap kelompok atau oknum yang berupaya memecah belah persatuan dan keutuhan negara.
"Pemerintah harus mendorong komunitas literasi untuk memberikan edukasi di tengah masyarakat, hal ini sebagai gerakan perlawanan kita terhadap kelompok yang mengancam persatuan dan keutuhan negara," tegas Romo Benny, panggilan akrabnya.
Diaa juga berpesan agar bangsa ini dapat keluar dari problem yang tengah menjerat dengan bersama-sama berkolaborasi misalnya dengan saling tolong menolong, menggalang dana kemanusiaan untuk sesama yang membutuhkan bantuan.
"Kedua, menampilkan positifisme di media sosial dan ruang-ruang publik agar masyarakat secara keseluruhan memiliki pemahaman yang positif atas bangsa ini ke depannya," ucapnya.
Dia berharap dengan menampilkan hal-hal positif dan optimisme masyarakat di ruang publik serta media sosial dapat berguna untuk mengurangi pertentangan, konflik-konflik dan perang opini yang tidak produktif, karena sejatinya persatuan akan kokoh jika tanpa arogansi didalamnya.
"Kedepannya mari menjadi bangsa yang produktif, inovatif, inspiratif untuk kemajuan bangsa dan negara kita," ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda