Obat Insektisida Diduga Palsu Beredar di Bima, Polisi Amankan Truk Pengangkut
Rabu, 18 Agustus 2021 - 00:03 WIB
"Untuk membuktikan secara hukum bahwa obat pertanian insektisida merek Dumil 40 SP yang diamankan itu, saya sempat lakukan uji laboratorium akan kandungannya. Alhasil, Dumil 40 SP yang diedarkan oleh beberapa oknum kandungannya tidak sama dengan Dumil yang kita produksikan di PT Excel yang perusahaannya dari negara India," kata Usman, saat diwawancarai di Polres Bima, Selasa (17/8/2021).
Disampaikan Usman, pihaknya melaporkan kasus tersebut berawal dari banyaknya petani yang mengeluh lantaran saat digunakan obat insektisida merek Dumil 40 SP yang diduga palsu itu tak membuahkan hasil.
"Awalnya telah saya laporkan salah satu oknum yang diduga distributor obat yang diketahui bernama Ratna Dewi alias Ida. Setelah itu, saya bersama anggota Kepolisian menyita puluhan kardus obat insektisida di beberapa kios pengecer yang diantaranya tiga pengecer Desa Keli, Pengecer Randi Desa Cenggu, pengecer Irwan Desa Renda, dan Asni Yati Desa Kalampa,"ujarnya.
Selain dapat merugikan para petani, tujuan utama yaitu guna menyelidiki dimana perusahaan yang memproduksi obat Insektisida Dumil 40 SP. "Saya selaku perwakilan Perusahaan obat Insektisida merek Dumil 40 SP, sangat keberatan ada pihak lain yang memalsukan label produksi yang kami punya. Sebab, jenis obat tersebut merupakan milik perusahaan di India yang bekerjasama dengan perusahaan kami di Jakarta Pusat, " tegas Usman.
Disampaikan Usman, pihaknya melaporkan kasus tersebut berawal dari banyaknya petani yang mengeluh lantaran saat digunakan obat insektisida merek Dumil 40 SP yang diduga palsu itu tak membuahkan hasil.
"Awalnya telah saya laporkan salah satu oknum yang diduga distributor obat yang diketahui bernama Ratna Dewi alias Ida. Setelah itu, saya bersama anggota Kepolisian menyita puluhan kardus obat insektisida di beberapa kios pengecer yang diantaranya tiga pengecer Desa Keli, Pengecer Randi Desa Cenggu, pengecer Irwan Desa Renda, dan Asni Yati Desa Kalampa,"ujarnya.
Selain dapat merugikan para petani, tujuan utama yaitu guna menyelidiki dimana perusahaan yang memproduksi obat Insektisida Dumil 40 SP. "Saya selaku perwakilan Perusahaan obat Insektisida merek Dumil 40 SP, sangat keberatan ada pihak lain yang memalsukan label produksi yang kami punya. Sebab, jenis obat tersebut merupakan milik perusahaan di India yang bekerjasama dengan perusahaan kami di Jakarta Pusat, " tegas Usman.
(don)
Lihat Juga :
tulis komentar anda