Jawa Timur Jadi Penyumbang Tertinggi Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian 2021

Minggu, 15 Agustus 2021 - 06:13 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri pelepasan Merdeka Ekspor pertanian tahun 2021 di Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
SURABAYA - Presiden Joko Widodo meresmikan pelepasan merdeka ekspor pertanian tahun 2021 ke 61 negara secara serentak. Nilai produk pertanian yang diekspor mencapai Rp7,29 triliun. Acara ini digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor.

Produk ekspor ini berasal dari 341 kabupaten dan kota di Indonesia. Ekspor ini serentak dilakukan di 17 pintu masuk RI dengan total berat produk mencapai 627,4 juta ton. Negara tujuan utama ekspor antara lain China, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, Pakistan, dan beberapa negara lainnya.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Jatim merupakan provinsi penyumbang ekspor tertinggi pada kegiatan tersebut. Dari total Rp7,29 0 triliun, Jatim mengirimkan ekspor sebanyak Rp1,3 triliun melalui Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

baca juga: Apa yang Dilakukan Warga Jatim Selama PPKM Darurat, Ini Hasil Survei BPS



Alhamdulillah, pada kegiatan Merdeka Ekspor hari ini Jatim menyumbang ekspor Rp1,3 triliun ke sejumlah negara. Artinya masa pandemi COVID-19 tidak menyurutkan semangat kinerja ekspor Jatim, terang Khofifah, Sabtu (14/8/2021).

Dari total ekspor yang dikirimkan Jatim terdapat beberapa subsektor. Antara lain subsektor hortikultura sebanyak 3.271.399,23 kg dengan nominal senilai Rp133,135 miliar, subsektor perkebunan sebanyak 49.594.670,38 kg dengan nominal senilai Rp820,549 miliar, subsektor peternakan sebanyak 3.034.375,6 kg dengan nilai Rp144,154 miliar.

Sementara dari subsektor tanaman pangan sebanyak 1.384.696,70 kg dengan nilai Rp99,157 miliar, dan subsektor lain-lain sebanyak 34.459,31 kg dengan nilai Rp111,086 miliar.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo berharap ke depannya terus mendorong ekspor produk pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Melalui kegiatan ini, pada tahun 2024 pihaknya mertargetkan ekspor produksi pertanian menjadi 3 kali lipat dibanding saat ini.

Kami rencanakan kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap tahun. Tahun 2024 ditargetkan ekspor pertanian tiga kali lipat melalui peningkatan kerja sama dengan pemerintah daerah, pungkasnya.

Sementara itu, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, selama semester I 2021, neraca perdagangan Jatim mengalami defisit sebesar USD1,81 miliar. Kondisi ini akibat selisih perdagangan ekspor-impor di sektor migas maupun sektor nonmigas yang sama-sama mengalami defisit. Adapun defisit neraca perdagangan sektor migas adalah sebesar USD1,70 miliar. Sedangkan defisit neraca perdagangan sektor nonmigas adalah sebesar USD104,75 juta.
(msd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content