Lima Hari Air PDAM Tirta Deli Mati, Warga Desa Kolam Menjerit
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 09:19 WIB
DELISERDANG - Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Deli Kabupaten Deli Serdang dikeluhkan pelanggan. Pasalnya, sudah lima hari sejak Senin (8/8/2021), hingga Jumat (13/8/2021) pagi, suplay air PDAM tidak mengalir ke rumah warga di Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Kondisi ini membuat warga di daerah itu kecewa.
Salah seorang pelanggan PDAM, warga Perumahan Mutiara Biru, Dewi (42) mengatakan, akibat air PDAM yang mati selama 5 hari tersebut, keluarganya terpaksa membeli air galon untuk keperluan MCK. "Terkadang kalau longgar waktu, mandi pun terpaksa kerumah keluarga yang jauhnya lebih 5 KM dari rumah," kata Dewi, Jumat (13/8/2021).
Menurutnya, persoalan matinya air PDAM Tirta Deli itu sudah beberapa kali dipertanyakannya ke pihak PDAM yang bertugas di daerahnya. Namun petugas tersebut mengaku persoalan matinya aliran PDAM ke rumah warga, karena disebabkan terjadi kebocoran.
"Kata petugas di daerah kami sudah dilaporkan ada kebocoran itu di hari pertama ke kantor pusat di Pakam, supaya diperbaiki. Tetapi katanya lambat direspon," tutur ibu rumah tangga tersebut.
Dewi mengatakan, padahal jika petugas PDAM cepat merespon dan memperbaki kebocoran tersebut, dia yakin air PDAM itu bisa cepat mengalir ke rumah warga.
Kekecewaan yang sama juga dialami H Pulungan (55), warga Perumahan Mutiara Biru. Dia mengaku, kecewa dengan pelayanan PDAM Tirta Deli lantaran lambatnya melakukan perbaikan, sehingga air tidak dapat cepat mengalir kerumah warga. Padahal, sebagai pelanggan, ia disiplin menunaikan kewajibanya untuk membayar tagihan bulanan.
"Pembayaran bulanan saya lancar. Tapi pelayanan PDAM Tirta Deli kurang memuaskan," ujarnya.
Seharusnya kata dia, jika aliran PDAM mati, harus dilakukan operasi suplay air menggunakan truk tangki milik PDAM ke rumah pelanggan supaya urusan warga tidak sampai terganggu.
"Ini tidak ada operasi yang mensuplai air ke rumah pelanggan. Mereka biarkan saja pelanggan tidak ada air. Dulu sempat ada truk tangki membawa air ke rumah pelanggan," ungkapnya kecewa.
Salah seorang pelanggan PDAM, warga Perumahan Mutiara Biru, Dewi (42) mengatakan, akibat air PDAM yang mati selama 5 hari tersebut, keluarganya terpaksa membeli air galon untuk keperluan MCK. "Terkadang kalau longgar waktu, mandi pun terpaksa kerumah keluarga yang jauhnya lebih 5 KM dari rumah," kata Dewi, Jumat (13/8/2021).
Menurutnya, persoalan matinya air PDAM Tirta Deli itu sudah beberapa kali dipertanyakannya ke pihak PDAM yang bertugas di daerahnya. Namun petugas tersebut mengaku persoalan matinya aliran PDAM ke rumah warga, karena disebabkan terjadi kebocoran.
"Kata petugas di daerah kami sudah dilaporkan ada kebocoran itu di hari pertama ke kantor pusat di Pakam, supaya diperbaiki. Tetapi katanya lambat direspon," tutur ibu rumah tangga tersebut.
Dewi mengatakan, padahal jika petugas PDAM cepat merespon dan memperbaki kebocoran tersebut, dia yakin air PDAM itu bisa cepat mengalir ke rumah warga.
Kekecewaan yang sama juga dialami H Pulungan (55), warga Perumahan Mutiara Biru. Dia mengaku, kecewa dengan pelayanan PDAM Tirta Deli lantaran lambatnya melakukan perbaikan, sehingga air tidak dapat cepat mengalir kerumah warga. Padahal, sebagai pelanggan, ia disiplin menunaikan kewajibanya untuk membayar tagihan bulanan.
"Pembayaran bulanan saya lancar. Tapi pelayanan PDAM Tirta Deli kurang memuaskan," ujarnya.
Seharusnya kata dia, jika aliran PDAM mati, harus dilakukan operasi suplay air menggunakan truk tangki milik PDAM ke rumah pelanggan supaya urusan warga tidak sampai terganggu.
"Ini tidak ada operasi yang mensuplai air ke rumah pelanggan. Mereka biarkan saja pelanggan tidak ada air. Dulu sempat ada truk tangki membawa air ke rumah pelanggan," ungkapnya kecewa.
tulis komentar anda