Sinergi Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan di Sulsel

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 08:43 WIB
DJPb Sulsel melakukan bedah laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2020 di Aula Lantai 6 Gedung Keuangan Negara II, Kamis (12/8/2021). Foto: Faisal Mustafa
MAKASSAR - Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel mengadakan acara bedah laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2020 di Aula Lantai 6 Gedung Keuangan Negara (GKN) II, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Kamis (12/8/2021).

Kegiatan ini dibuka resmi oleh Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman , serta dihadiri Wali Kota Makassar, Bupati Gowa, Jeneponto, Takalar, Bulukumba, Tana Toraja, dan dua narasumber dari Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Sulsel.

Kepala Kanwil DJPb Sulsel, Syaiful menyampaikan, pihaknya selaku representasi Kementerian Keuangan di daerah diberikan kewajiban dan tanggung jawab melakukan pendampingan pengelolaan keuangan baik keuangan pusat maupun daerah.

Syaiful menyebutkan pihaknya juga diminta menjadi Regional Chief Economist untuk menyokong perbaikan indikator ekonomi dan sosial di Sulsel. Olehnya itu, kegiatan tersebut diharapkan menjadi sinergi yang baik antara DJPb dan pemerintah daerah (Pemda) guna pendampingan pengelolaan keuangan.

"Dalam upaya meningkatkan akuntabilitas pengelolalaan keuangan negara secara bersama-sama bersinergi kita melaksanakan kegiatan bedah laporan keuangan pemda tahun 2020 yang sejalan dengan isu yang ada di masa ini," kata Syaiful dalam sambutannya.





Dia menjelaskan dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II tahun 2021. Sulsel, kata Syaiful mengalami peningkatan sebesar 7,66%. "Dan ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya berada pada tingkat 7,07%," ujarnya.

Momentum pertumbuhan ekonomi itu, lanjut Syaiful patut dijaga untuk mepercapat proses realisasi anggaran yang masih tertopang dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

"Sehingga konsumsi belanja pemerintah yang menjadi faktor kedua tertinggi yang menyebabkan pertumbuhan kita bisa berada pada angka 7,66% disamping yang terbesar kedua adalah sisi ekspor," ungkap Syaiful.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More