Gudang Plastik di Sidoarjo Terbakar, Lima Unit PMK Kewalahan Jinakkan Api
Selasa, 10 Agustus 2021 - 10:55 WIB
SIDOARJO - Sebuah gudang plastik di Sidoarjo, Jawa Timur, ludes terbakar, Selasa (10/8/2021). Diduga, kebakaran gudang milik pabrik pengolahan plastik di kawasan Trosobo, Taman, tersebut akibat hubungan arus pendek listrik.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sebanyak lima unit PMK diterjunkan untuk menjinakkan si jago merah. Kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Saat kejadian, ratusan pekerja sedang berada di dalam pabrik milik PT Victoria. Mereka semburat menyelamatkan diri setelah tahu tempat kerjanya kebakaran.
Baca juga: Selesai Jalani Karantina, 20.927 PMI Tinggalkan Asrama Haji Sukolilo Surabaya
Banyaknya barang yang mudah terbakar menjadi penyebab kobaran api dengan cepat merembet di sejumlah bagian. Kuat dugaan, konsleting listrik terjadi di gudang penyimpanan plastik.
"Saat itu muncul asap tebal dari bagian gudang penyimpanan plastik. Kemudian muncuk kobaran api cukup besar dari balik gudang," terang Handoyo, pemilik pabrik.
Polisi memasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan. Sejumlah saksi juga dimintai keterangan.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sebanyak lima unit PMK diterjunkan untuk menjinakkan si jago merah. Kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Saat kejadian, ratusan pekerja sedang berada di dalam pabrik milik PT Victoria. Mereka semburat menyelamatkan diri setelah tahu tempat kerjanya kebakaran.
Baca juga: Selesai Jalani Karantina, 20.927 PMI Tinggalkan Asrama Haji Sukolilo Surabaya
Banyaknya barang yang mudah terbakar menjadi penyebab kobaran api dengan cepat merembet di sejumlah bagian. Kuat dugaan, konsleting listrik terjadi di gudang penyimpanan plastik.
"Saat itu muncul asap tebal dari bagian gudang penyimpanan plastik. Kemudian muncuk kobaran api cukup besar dari balik gudang," terang Handoyo, pemilik pabrik.
Polisi memasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan. Sejumlah saksi juga dimintai keterangan.
(msd)
tulis komentar anda