Bio Farma Siap Produksi 100.000 RT PCR Test Kit
Selasa, 21 April 2020 - 10:21 WIB
BANDUNG -
Bio Farma segera memproduksi alat pendeteksi virus corona alias Covid-19, yaitu Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan bisa memproduksi 100.000 unit.
Dengan kapasitas terpasang, sebesar 15.000 tesper hari, pada tahap awal Bio Farma akan memproduksi 50.000 unit pada bulan Mei mendatang.
"
Setelah itu, dalam waktu dekat, akan memenuhi kapasitas produksinya sebanyak 4000 kit atau setara dengan 100.000 unit," kata Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam siaran persnya, Selasa (12/4/2020).
Tes kit berbasis RT-PCR ini telah memenuhi Golden Standard dalam pemeriksaan COVID-19. Alat ini juga mampu mendiagnosis status positif atau negatif dari sampel swab pasien yang diduga terpapar Covid-19.
Keterlibatan Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma dalam produksi RT-PCR kit ini, tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Nomor 72 Tahun 2020 Tentang Task Force dan Inovasi Teknologi Penanganan Covid-19 (TFRIC19) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Ini melibatkan beberapa kementerian, seperti Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Kesehatan, perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia, serta perusahaan start up yang bergerak dalam bidang genetika dan Biomolekuler.
sesuai dengan SK Kepala BPPT Nomor 72 Tahun 2020, Bio Farma memang berperan membuat kit diagnostik berbasis PCR (dalam produksi dan pengemasan), quality control, sekaligus validasinya dan registrasi untuk mendapatkan izin edarnya.
Bio Farma segera memproduksi alat pendeteksi virus corona alias Covid-19, yaitu Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan bisa memproduksi 100.000 unit.
Dengan kapasitas terpasang, sebesar 15.000 tesper hari, pada tahap awal Bio Farma akan memproduksi 50.000 unit pada bulan Mei mendatang.
"
Setelah itu, dalam waktu dekat, akan memenuhi kapasitas produksinya sebanyak 4000 kit atau setara dengan 100.000 unit," kata Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam siaran persnya, Selasa (12/4/2020).
Tes kit berbasis RT-PCR ini telah memenuhi Golden Standard dalam pemeriksaan COVID-19. Alat ini juga mampu mendiagnosis status positif atau negatif dari sampel swab pasien yang diduga terpapar Covid-19.
Keterlibatan Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma dalam produksi RT-PCR kit ini, tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Nomor 72 Tahun 2020 Tentang Task Force dan Inovasi Teknologi Penanganan Covid-19 (TFRIC19) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Ini melibatkan beberapa kementerian, seperti Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Kesehatan, perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia, serta perusahaan start up yang bergerak dalam bidang genetika dan Biomolekuler.
sesuai dengan SK Kepala BPPT Nomor 72 Tahun 2020, Bio Farma memang berperan membuat kit diagnostik berbasis PCR (dalam produksi dan pengemasan), quality control, sekaligus validasinya dan registrasi untuk mendapatkan izin edarnya.
tulis komentar anda