Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Tinggi dari India, Vietnam, Korsel dan Jepang
Kamis, 05 Agustus 2021 - 17:59 WIB
Sektor transportasi dan Akomodasi Makan Minum tumbuh sangat tinggi masing-masing 25,10 dan 21,58% (YoY) karena mulai tingginya mobilitas masyarakat.
Sektor industri pengolahan dan perdagangan sebagai kontributor utama perekonomian juga tumbuh tinggi didorong oleh membaiknya perekonomian domestik dan global.
Secara spasial, semua wilayah di Indonesia telah mengalami perbaikan. Pulau Jawa sebagai kontributor perekonomian nasional mampu tumbuh tinggi diikuti oleh Pulau Maluku dan Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan Bali, Nusa Tenggara. Baca: Kebutuhan Masih Tinggi, Jabar Masih Defisit 740 Ton Oksigen Per Hari.
Pertumbuhan yang tinggi ini sejalan dengan tingginya ekspor terutama meningkatnya produk-produk komoditas unggulan di luar negeri.
Berbagai leading indicator perekonomian domestik juga terus menunjukkan prospek perbaikan. Ekspor menunjukkan peningkatan sehingga neraca perdagangan di Indonesia surplus selama 14 bulan berturut-turut dan cadangan devisa relatif tinggi sebesar USD 137 milliar lebih. Kondisi tersebut menunjukkan terjaganya ketahanan sektor eksternal. Baca Juga: Kaget Suaminya Coba Bunuh Diri, Istri Ketua AKAR Jabar Ungkap Penyebab.
Selain itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) menunjukkan peningkatan dan telah kembali normal. Kinerja tersebut menunjukkan UMKM mulai pulih.
Sektor industri pengolahan dan perdagangan sebagai kontributor utama perekonomian juga tumbuh tinggi didorong oleh membaiknya perekonomian domestik dan global.
Secara spasial, semua wilayah di Indonesia telah mengalami perbaikan. Pulau Jawa sebagai kontributor perekonomian nasional mampu tumbuh tinggi diikuti oleh Pulau Maluku dan Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan Bali, Nusa Tenggara. Baca: Kebutuhan Masih Tinggi, Jabar Masih Defisit 740 Ton Oksigen Per Hari.
Pertumbuhan yang tinggi ini sejalan dengan tingginya ekspor terutama meningkatnya produk-produk komoditas unggulan di luar negeri.
Berbagai leading indicator perekonomian domestik juga terus menunjukkan prospek perbaikan. Ekspor menunjukkan peningkatan sehingga neraca perdagangan di Indonesia surplus selama 14 bulan berturut-turut dan cadangan devisa relatif tinggi sebesar USD 137 milliar lebih. Kondisi tersebut menunjukkan terjaganya ketahanan sektor eksternal. Baca Juga: Kaget Suaminya Coba Bunuh Diri, Istri Ketua AKAR Jabar Ungkap Penyebab.
Selain itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) menunjukkan peningkatan dan telah kembali normal. Kinerja tersebut menunjukkan UMKM mulai pulih.
(nag)
tulis komentar anda