Pemkot Mojokerto Siapkan Anggaran Rp17,26 M untuk Insentif Nakes
Senin, 02 Agustus 2021 - 16:26 WIB
MOJOKERTO - Pemkot Mojokerto menyiapkan anggaran sebesar Rp17,26 untuk insentif tenaga kesehatan sebagai penunjang penanganan COVID-19. Anggaran tersebut akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang bekerja menangani COVID-19 di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Laboratorium kesehatan daerah (labkesda), serta puskesmas.
Wali Kota (Walkot) Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan, sebagian besar dana insentif ini sudah dicairkan kepada 420 tenaga kesehatan kurun waktu Januari hingga Juli 2021. Diantaranya dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya diantaranya ahli teknologi laboratorium medik, nutrisionis, apoteker, elektromedis, fisiotrapis, labkesda dan tenaga puskesmas.
"Total anggaran insentif yang sudah kita cairkan untuk tenaga kesehatan sebesar Rp7,92 miliar. Itu diberikan kepada bagi 420 orang nakes. Saat ini telah dilakukan pencairan sebesar Rp 7,92 miliar untuk insentif bulan Januari hingga Juni 2021 yang direalisasikan pada tanggal 22 Juli," Ika Puspitasari Senin (2/8/2021).
Baca juga: Kebakaran di RSUD Jombang Perawat dan Pasien Panik
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) RI Nomor HK.01.07/MENKES/4239/2021, besaran yang insentif yang ditentukan bagi dokter spesialis sebesar Rp15 juta tiap bulan. Kemudian dokter umum Rp10 juta perbulan. Tenaga perawat dan bidan sebesar Rp7,5 juta, sedangkan tenaga kesehatan lain menerima insentif sebesar Rp5 juta perbulan.
"Untuk insentif tim tracing, sudah dicairkan satu kali untuk pembayaran bulan Januari hingga April 2021 sebesar Rp 172, 3 juta yang direalisasikan tanggal 3 Juni 2021. Insentif ini sebagai bentuk penghargaan pemerintah daerah untuk tenaga kesehatan dan tenaga penunjang lainnya yang menangani COVID-19," imbuhnya.
Walkot yang biasa disapa Ning Ita ini memberikan apresiasi ke seluruh tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam menangani pandemi COVID-19. Mulai dari jajaran RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, puskesmas dan Labkesda serta para tenaga penunjang lainnya, yang sudah mengabdikan diri bagi masyarakat di Kota Onde-onde.
"Insentif ini adalah dukungan dari pemerintah bagi tim tracing dari puskesmas dan Dinkes yang merupakan garda terdepan serta para tenaga kesehatan di rumah sakit yang merupakan garda terakhir. Saya berharap insentif ini dapat meningkatkan semangat dan etos kerja para nakes," terang Ning Ita.
Ning Ita berharap kepada seluruh agar para garda terdepan penanganan COVID-19 ini tetap bertahan di tengah gempuran penyebaran COVID-19 yang juga mengalami peningkatan dalam kurun waktu satu bulan terakhir ini. Pemkot Mojokerto juga akan berupaya agar insentif para tenaga kesehatan ini dicairkan tepat waktu.
"Mereka yang menerima insentif ini sudah bekerja keras melayani pasien COVID-19 di Kota Mojokerto. Insya Allah kami terus berupaya memberikan yang terbaik bagi para nakes ini," tandas Ning Ita
Wali Kota (Walkot) Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan, sebagian besar dana insentif ini sudah dicairkan kepada 420 tenaga kesehatan kurun waktu Januari hingga Juli 2021. Diantaranya dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya diantaranya ahli teknologi laboratorium medik, nutrisionis, apoteker, elektromedis, fisiotrapis, labkesda dan tenaga puskesmas.
"Total anggaran insentif yang sudah kita cairkan untuk tenaga kesehatan sebesar Rp7,92 miliar. Itu diberikan kepada bagi 420 orang nakes. Saat ini telah dilakukan pencairan sebesar Rp 7,92 miliar untuk insentif bulan Januari hingga Juni 2021 yang direalisasikan pada tanggal 22 Juli," Ika Puspitasari Senin (2/8/2021).
Baca juga: Kebakaran di RSUD Jombang Perawat dan Pasien Panik
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) RI Nomor HK.01.07/MENKES/4239/2021, besaran yang insentif yang ditentukan bagi dokter spesialis sebesar Rp15 juta tiap bulan. Kemudian dokter umum Rp10 juta perbulan. Tenaga perawat dan bidan sebesar Rp7,5 juta, sedangkan tenaga kesehatan lain menerima insentif sebesar Rp5 juta perbulan.
"Untuk insentif tim tracing, sudah dicairkan satu kali untuk pembayaran bulan Januari hingga April 2021 sebesar Rp 172, 3 juta yang direalisasikan tanggal 3 Juni 2021. Insentif ini sebagai bentuk penghargaan pemerintah daerah untuk tenaga kesehatan dan tenaga penunjang lainnya yang menangani COVID-19," imbuhnya.
Walkot yang biasa disapa Ning Ita ini memberikan apresiasi ke seluruh tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam menangani pandemi COVID-19. Mulai dari jajaran RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, puskesmas dan Labkesda serta para tenaga penunjang lainnya, yang sudah mengabdikan diri bagi masyarakat di Kota Onde-onde.
"Insentif ini adalah dukungan dari pemerintah bagi tim tracing dari puskesmas dan Dinkes yang merupakan garda terdepan serta para tenaga kesehatan di rumah sakit yang merupakan garda terakhir. Saya berharap insentif ini dapat meningkatkan semangat dan etos kerja para nakes," terang Ning Ita.
Ning Ita berharap kepada seluruh agar para garda terdepan penanganan COVID-19 ini tetap bertahan di tengah gempuran penyebaran COVID-19 yang juga mengalami peningkatan dalam kurun waktu satu bulan terakhir ini. Pemkot Mojokerto juga akan berupaya agar insentif para tenaga kesehatan ini dicairkan tepat waktu.
"Mereka yang menerima insentif ini sudah bekerja keras melayani pasien COVID-19 di Kota Mojokerto. Insya Allah kami terus berupaya memberikan yang terbaik bagi para nakes ini," tandas Ning Ita
(msd)
tulis komentar anda