Horor! Kecapekan, Relawan Pemakaman Jenazah COVID-19 Tidur di Kuburan

Jum'at, 30 Juli 2021 - 16:27 WIB
Tapi aku iso turu kepati.Tapi pas tangi nggragap (Tapi saya bisa tidur pulas, tapi ketika bangun kaget),” katanya. Namun demikian, dia mengaku tidak ada hal yang menyeramkan yang dialaminya selama beraktivitas hingga tertidur di area permakaman.



Yulius Pujiono (40) menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat memakamkan jenazah COVID-19 di permakaman Tukluk Sari, Simoboyo, Giriwoyo, Wonogiri, Jateng. Foto/Ist

Puji mengaku sama sekali tak mengira dirinya bakal menjadi relawan pemakaman jenazah COVID-19. Perasaan takut pun sempat menghinggapinya.

Pasalnya, menjadi seorang relawan apalagi dalam urusan pemakaman jenazah COVID-19 merupakan pengalaman pertama kalinya dalam sejarah hidupnya. Apalagi dia ditunjuk menjadi relawan secara mendadak.

Pujiono mengatakan bahwa dia mendadak menjadi relawan bermula ketika saudaranya meninggal akibat terpapar COVID-19. Untuk memakamkan secara protokol kesehatan COVID-19, dibutuhkan tenaga atau relawan yang siap. Pasalnya, di dusun setempat belum ada relawan.

Namun bukan hal mudah mencari relawan yang siap luar dalam untuk memakamkan jenazah COVID-19. Butuh nyali dan keberanian untuk menjadi relawan. Dari sini, permasalahan pun muncul.

Pihak Rukun Tetangga (RT) setempat kesulitan mencari relawan. Tak ada satu pun warga yang berani menjadi relawan pemakaman jenazah COVID-19. Padahal warga Dusun Selorejo memiliki 200 KK (kepala keluarga).

“Saat itu Ketua RT menunjuk warganya untuk jadi relawan tapi nggak ada yang mau. Akhirnya saya yang ditunjuk. Ya dengan sedikit terpaksa saya mau jadi relawan,” kata Pujiono.

“Sebelumnya selama enam jam mencari relawan, tak satu pun warga ada yang mau. Akhirnya ada tujuh orang, termasuk saya menjadi relawan pemakaman jenazah,” katanya.

Puji mengatakan jika dirinya tetap berbangga hati menjadi relawan pemakaman jenazah COVID-19. Karena dia merasa bisa membantu tanpa pamrih terhadap masyarakat khususnya warga di desanya yang sedang mengalami kesusahan saat kehilangan kerabat keluarga akibat COVID-19.

“Saya senang saja bisa jadi relawan (pemakaman jenazah COVID-19). Ya karena bisa menolong warga yang sedang kesusahan jika ada keluarganya yang meninggal karena COVID-19,” pungkasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More