300 Guru Karawang Terpapar COVID-19, 20 Orang Meninggal
Jum'at, 30 Juli 2021 - 11:43 WIB
KARAWANG - Dunia pendidikan Karawang berkabung setelah 300 orang guru terpapar COVID-19 . 20 orang di antaranya meninggal dunia dan sebagian lainnya sembuh. Dinas Pendidikan Karawang minta seluruh guru dan tenaga pendidikan perketat prokes di lingkungan sekolah.
"Berdasarkan laporan sekitar 300 orang guru, kepala sekolah dan tenaga pendidikan lainnya positif terpapar COVID-19. Yang meninggal dunia ada 20 orang yaitu dari sekolah SD, SMP dan SMA," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Asep Junaedi, Kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (30/7/21).
Menurut Asep, Disdikpora Karawang selalu mengingatkan para guru agar disiplin menjaga protokol kesehatan. Pandemi COVID-19 yang berlangsung satu tahun lebih ini membuat orang lalai dengan prokes. "Iya mungkin karena pandemi ini berlangsung lama membuat siapa saja bisa lalai dengan prokes, termasuk guru," katanya.
Asep mengatakan sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga guru dan tenaga pendidikan yang meninggal dunia, pihak Disdikpora selain memberikan santunan juga menjamin anak-anaknya sekolah gratis. Sekolah gratis itu mulai tingkat SD hingga lulus SMA. "Mereka biasa masuk sekolah tanoa seleksi. Kami juga berikan beasiswa pendidikan melalui program Karawang cerdas," katanya. Baca: Kepergok Tikam Korban 6 Kali, Begal Sadis Lubuklinggau Babak Belur Dihakimi Warga.
Menurut Asep, meski belum sekolah tatap muka guru masih tetap melakukan kegiatan disekolah meski dibatasi. Namun penyebaran covid-19 diyakini bukan dari sekolah. "Bisa saja dari lingkungan rumah atau lainnya. Tapi puncaknya itu setelah lebaran," pungkasnya. Baca Juga: Warga Tasikmalaya Hilang Terjatuh dari Kapal Feri di Selat Bali.
"Berdasarkan laporan sekitar 300 orang guru, kepala sekolah dan tenaga pendidikan lainnya positif terpapar COVID-19. Yang meninggal dunia ada 20 orang yaitu dari sekolah SD, SMP dan SMA," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Asep Junaedi, Kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (30/7/21).
Menurut Asep, Disdikpora Karawang selalu mengingatkan para guru agar disiplin menjaga protokol kesehatan. Pandemi COVID-19 yang berlangsung satu tahun lebih ini membuat orang lalai dengan prokes. "Iya mungkin karena pandemi ini berlangsung lama membuat siapa saja bisa lalai dengan prokes, termasuk guru," katanya.
Asep mengatakan sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga guru dan tenaga pendidikan yang meninggal dunia, pihak Disdikpora selain memberikan santunan juga menjamin anak-anaknya sekolah gratis. Sekolah gratis itu mulai tingkat SD hingga lulus SMA. "Mereka biasa masuk sekolah tanoa seleksi. Kami juga berikan beasiswa pendidikan melalui program Karawang cerdas," katanya. Baca: Kepergok Tikam Korban 6 Kali, Begal Sadis Lubuklinggau Babak Belur Dihakimi Warga.
Menurut Asep, meski belum sekolah tatap muka guru masih tetap melakukan kegiatan disekolah meski dibatasi. Namun penyebaran covid-19 diyakini bukan dari sekolah. "Bisa saja dari lingkungan rumah atau lainnya. Tapi puncaknya itu setelah lebaran," pungkasnya. Baca Juga: Warga Tasikmalaya Hilang Terjatuh dari Kapal Feri di Selat Bali.
(nag)
tulis komentar anda